Pembangunan Pusat Kardiovaskular terbesar dan tercanggih di Indonesia telah dimulai, hasil kolaborasi antara Indonesia dan Jepang melalui RS Harapan Kita dan Tokushukai. Acara peletakan batu pertama berlangsung pada Selasa, 8 Oktober 2024, di Jakarta, dipimpin oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan didampingi oleh Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi.
Pusat Kardiovaskular RS Harapan Kita-Tokushukai yang akan memiliki 20 lantai ini dirancang dengan fasilitas medis berteknologi canggih. Menkes Budi Gunadi menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah besar Indonesia dalam memperkuat layanan kesehatan bagi penderita penyakit jantung, yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di negara ini.
“Ini menjadi salah satu upaya besar Indonesia dalam memperkuat layanan kesehatan bagi penderita penyakit jantung, yang merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Saya berharap pembangunan gedung ini dapat seiring dengan transfer ilmu kesehatan termasuk teknologinya ke rumah sakit lain di Indonesia di daerah-daerah. Ke depannya saya juga berharap Indonesia dapat segera melakukan transplantasi jantung,” ujar Menkes Budi Gunadi.
Melalui proyek ini, RS Harapan Kita yang telah berdiri sejak 1979, diharapkan mampu meningkatkan mutu layanannya dan bersaing di tingkat internasional. Fasilitas baru ini diharapkan dapat menangani ribuan pasien setiap tahun, memberikan layanan kesehatan yang setara dengan standar global.
Dengan lebih dari 1,7 juta kasus penyakit jantung dilaporkan setiap tahunnya di Indonesia, pembangunan pusat kardiovaskular ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan di bidang kardiovaskular.
Proyek ini juga bertujuan menjadikan RS Harapan Kita-Tokushukai sebagai pusat unggulan kardiovaskular di Asia, tidak hanya dalam pelayanan kesehatan, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan penelitian medis, yang mendorong kolaborasi antara tenaga medis Indonesia dan Jepang.
Dengan target penyelesaian dalam 22 bulan, pembangunan pusat kardiovaskular ini diharapkan mampu memperkuat layanan kardiologi di Indonesia serta memperkokoh posisi negara ini sebagai pusat layanan kesehatan terkemuka di Asia dan dunia.