Menu

Dark Mode
IHG Akan Bangun Hotel Raksasa 817 Kamar Dekat Universal Studios Japan, Target Buka 2029 Cara Bertanya dengan Nada Halus ala Orang Jepang Festival 30 Tahun Evangelion Akan Menayangkan Anime Pendek Baru Karya Hideaki Anno Sukses Global, Netflix Resmi Umumkan Season 2 Last Samurai Standing Jepang Rencanakan Perluasan Zona Larangan Drone hingga 1 Kilometer demi Antisipasi Terorisme Anime “Odekake Kozame” Resmi Dapat Musim Kedua, Tayang April 2026 di YouTube

News

Harga Tanah di Jepang Naik Tertinggi Sejak 1992, Didongkrak Wisata dan Investasi Asing

badge-check


					Harga Tanah di Jepang Naik Tertinggi Sejak 1992, Didongkrak Wisata dan Investasi Asing Perbesar

Harga rata-rata tanah di Jepang per 1 Juli 2025 naik 1,5 persen dibanding tahun sebelumnya, mencatat pertumbuhan tertajam sejak 1992. Data pemerintah pada Selasa menunjukkan lonjakan ini dipicu oleh permintaan perumahan yang kuat serta meningkatnya pariwisata asing.

Kenaikan harga tanah ini terjadi empat tahun berturut-turut, juga terdorong oleh minat investasi dari luar negeri yang semakin besar akibat lemahnya yen. Harga tanah komersial naik 2,8 persen, seiring banyaknya pembangunan hotel dan toko baru di kawasan perkotaan yang dibanjiri turis asing.

“Permintaan investasi dari orang asing semakin meningkat, terutama untuk apartemen di pusat Tokyo dan area resor di Hokkaido,” kata pejabat dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata.

Harga tanah perumahan naik 1,0 persen, didorong oleh tingginya permintaan hunian di kota besar dan asrama karyawan di kawasan resor. Namun, beberapa daerah mengalami pertumbuhan lambat karena biaya konstruksi yang melonjak.

Furano, dekat area ski Hokkaido yang populer di kalangan investor luar negeri, mencatat kenaikan harga tanah perumahan tertinggi sebesar 27,1 persen. Sementara itu, Chitose—lokasi pabrik semikonduktor Rapidus Corp. di Hokkaido—mencatat lonjakan harga tanah komersial terbesar, yakni 31,4 persen.

Di kawasan metropolitan Tokyo, Osaka, dan Nagoya, harga tanah naik rata-rata 4,3 persen, baik untuk lahan perumahan maupun komersial.

Untuk ketiga tahun berturut-turut, harga tanah di daerah juga meningkat, dengan perumahan naik 0,1 persen dan komersial naik 1,0 persen. Dari 47 prefektur, 20 mencatat kenaikan harga tanah perumahan, bertambah tiga dari tahun lalu, sementara 26 lainnya mengalami penurunan.

Lahan komersial Meidi-ya Ginza di distrik perbelanjaan Ginza, Tokyo, tetap menjadi yang termahal dengan harga 46,9 juta yen (sekitar Rp4,6 miliar) per meter persegi, mempertahankan posisinya selama 20 tahun berturut-turut.

Setelah gelembung aset Jepang pecah pada 1992, harga tanah sempat terus turun, sebelum berbalik naik dalam beberapa tahun terakhir setelah pulih dari krisis keuangan global dan pandemi COVID-19.

Sc ; KN 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

IHG Akan Bangun Hotel Raksasa 817 Kamar Dekat Universal Studios Japan, Target Buka 2029

22 December 2025 - 10:10 WIB

Jepang Rencanakan Perluasan Zona Larangan Drone hingga 1 Kilometer demi Antisipasi Terorisme

19 December 2025 - 16:10 WIB

Antrean Mengular Hingga 4 Jam, Warga Jepang Rela Menunggu Demi Lihat Panda Terakhir Sebelum Pulang ke China

19 December 2025 - 11:30 WIB

Pemerintah Jepang Pertimbangkan Kemampuan Bahasa Jepang Jadi Syarat untuk Mengajukan Permanen Residen Bagi Warga Asing

19 December 2025 - 11:10 WIB

Jetstar Japan Buka Rute Internasional Baru ke Kaohsiung, Pertama dalam Lebih dari 8 Tahun

19 December 2025 - 10:10 WIB

Trending on News