Sekitar 119.000 orang mengunjungi Expo Dunia 2025 di Osaka pada hari pembukaannya, Minggu (13 April), menurut keterangan dari penyelenggara. Meskipun diguyur hujan, antrean panjang tetap terlihat di depan paviliun-paviliun yang hanya menerima jumlah tamu terbatas tanpa reservasi.
Asosiasi Jepang untuk Expo Dunia 2025 menyebutkan bahwa lebih dari 140.000 orang telah memesan tiket masuk untuk hari Minggu. Namun, sekitar 20.000 pengunjung tampaknya menunda kunjungan mereka demi menghindari cuaca buruk.
Pada hari Senin (14 April), yang merupakan hari kerja pertama sejak pembukaan, orang-orang tetap terlihat mengantre di Gerbang Timur dekat Stasiun Yumeshima, yang terhubung langsung dengan lokasi expo. Namun, proses masuk berjalan lebih lancar dibanding hari Minggu.
Di dalam area expo, demo mobil terbang berawak berhasil digelar pada hari Senin. Mobil tersebut terbang hingga ketinggian sekitar 10 meter selama kurang lebih 7 menit, disambut tepuk tangan dari para pengunjung. Demo ini sebelumnya dibatalkan pada hari pembukaan karena hujan.
Namun, pada sore harinya, akses ke bagian atas Grand Ring—struktur kayu sepanjang 2 kilometer yang diakui Guinness World Records sebagai bangunan kayu terbesar di dunia—ditutup sementara karena risiko petir.
Expo ini juga menghadapi beberapa kendala teknis, termasuk masalah koneksi internet yang sempat membuat pengunjung kesulitan. Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan, “Kami akan terus melakukan perbaikan agar pengunjung lebih puas.”
Expo Osaka 2025 akan berlangsung hingga 13 Oktober di Pulau buatan Yumeshima, Teluk Osaka, dengan partisipasi dari 158 negara dan wilayah. Penyelenggara menargetkan 28,2 juta pengunjung selama periode acara.
Meskipun expo dibuka dengan meriah, harga hotel yang melonjak dan keterbatasan kamar dekat lokasi menjadi perhatian serius. Warga lokal khawatir hal ini bisa mengurangi jumlah wisatawan yang datang dan memicu overtourism.
Hotel-hotel baru yang bermunculan umumnya adalah hotel berkelas mewah, lebih menyasar wisatawan berduit. Lonjakan wisatawan mancanegara membuat permintaan kamar jauh melampaui pasokan, sehingga harga penginapan terus naik.
Sc : Japantoday