Menu

Dark Mode
💸 Simulasi 1 Hari di Tokyo dengan Budget 1.000 Yen Aja 🏠✨ Frasa dan Kosakata Saat Bertamu ke Rumah Orang Jepang Bos Nippon Steel: Peran Pemerintah AS Tidak Akan Hambat Bisnis U.S. Steel Jepang Akan Menyediakan Peralatan Pertahanan ke 8 Negara Termasuk Indonesia dan Thailand Jepang Wajibkan Fitur Anti Salah Injak Gas untuk Mobil Baru Mulai 2028 Harga Beras Melonjak, Restoran di Jepang Beralih ke Mi

News

Industri Hotel Jepang Krisis Tenaga Kerja, Andalkan Staf Asing dari Vietnam & Indonesia

badge-check


					Industri Hotel Jepang Krisis Tenaga Kerja, Andalkan Staf Asing dari Vietnam & Indonesia Perbesar

Dengan melonjaknya wisatawan mancanegara ke Jepang, industri perhotelan menghadapi krisis kekurangan tenaga kerja dan semakin bergantung pada staf asing untuk menjalankan operasional seperti membersihkan kamar dan merapikan tempat tidur.

Salah satu contohnya adalah kelompok hotel milik Sumitomo Realty and Development Co., yang sejak 2019 merekrut pemagang teknis dari Vietnam. Kini mereka mempekerjakan 400 perempuan Vietnam yang menangani sekitar 3.500 kamar hotel dari total 5.350 kamar milik grup tersebut.

Dalam acara penyambutan yang digelar di Bandara Haneda pada 17 Juni, video kegiatan para staf Vietnam ini direkam untuk kemudian ditayangkan kepada keluarga mereka di Vietnam.

Presiden Villa Fontaine Hotel, Tomoyuki Komori, menyebut para staf Vietnam itu sangat berbakat dan mendapat reputasi baik dari para tamu. Komori juga mengatakan bahwa pihaknya berencana merekrut lebih banyak staf asing ke depannya.

Menurut survei Kementerian Dalam Negeri Jepang, jumlah pekerja di industri perhotelan pada 2024 baru mencapai 580.000, belum pulih dari angka 650.000 sebelum pandemi pada 2019. Tingkat kekosongan tenaga kerja di industri akomodasi dan makanan mencapai 4,4%, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 2,9%.

Untuk mengatasi kekurangan ini, hotel-hotel mulai memberi insentif dan pelatihan kepada staf asing seperti promosi menjadi supervisor atau kenaikan gaji setelah 3-5 tahun masa kerja. Kegiatan untuk keluarga juga rutin digelar di Vietnam seperti sesi informasi dan pesta bersama.

Contohnya, Nguyen Thi Thuy (23 tahun) yang bergabung pada 2023, berharap bisa menggunakan pengalamannya sepulang ke Vietnam. Sementara itu, Nguyen Thi Nhung (25 tahun) yang mulai bekerja pada 2022 ingin terus belajar agar bisa membantu keluarganya secara finansial.

Sementara itu, Daiwa House Industry Co. mempekerjakan 777 perempuan Indonesia di 56 hotel miliknya. Mereka merekrut sekitar 200 orang per tahun dari sekolah bahasa Jepang di Indonesia. Evaluasi rutin dilakukan setiap 3 bulan mencakup kemampuan kerja, motivasi, dan kemampuan bahasa Jepang.

Mori Trust Hotels and Resorts Co. mencatat 99 staf asing per akhir tahun fiskal 2024, atau 9,7% dari total tenaga kerja. Perusahaan ini juga menggelar kursus bahasa Jepang bertema “omotenashi” dan mengadakan kompetisi antar staf asing dan lokal untuk mendorong kolaborasi.

Presiden Mori Trust, Miwako Date, yang juga wakil ketua Keizai Doyukai, menyampaikan bahwa dengan target pemerintah untuk menarik 60 juta wisatawan per tahun pada 2030, penting untuk membangun sistem kerja yang kuat dan pengalaman berkualitas tinggi bagi wisatawan, agar potensi sektor ini tak hilang sia-sia.

Sc : asahi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Bos Nippon Steel: Peran Pemerintah AS Tidak Akan Hambat Bisnis U.S. Steel

21 June 2025 - 17:10 WIB

Jepang Akan Menyediakan Peralatan Pertahanan ke 8 Negara Termasuk Indonesia dan Thailand

21 June 2025 - 17:10 WIB

Jepang Wajibkan Fitur Anti Salah Injak Gas untuk Mobil Baru Mulai 2028

21 June 2025 - 15:10 WIB

Harga Beras Melonjak, Restoran di Jepang Beralih ke Mi

21 June 2025 - 15:10 WIB

Jepang, Amerika Serikat, dan Filipina Gelar Latihan Bersama Penjaga Pantai

21 June 2025 - 10:10 WIB

Trending on News