Padi yang ditanam di lahan kering dalam tahun pertama uji coba baru-baru ini berhasil dipanen di Niigata, membawa kegembiraan bagi para pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
Metode “penanaman langsung hemat air di lahan kering”, yang menabur benih padi langsung ke tanah tanpa menggenanginya, menunjukkan hasil yang menjanjikan di kota Niigata, Jepang tengah. Dibandingkan dengan metode sawah konvensional, cara ini dapat menghemat tenaga kerja, meningkatkan efisiensi, memperluas skala pertanian, dan menambah produksi untuk memenuhi permintaan. Pada 2 Oktober, perusahaan pertanian Vege Abio yang berbasis di Niigata (bagian dari grup NSG) memamerkan hasil panen padi yang ditanam dengan teknik ini.
Vege Abio memulai percobaan tersebut setelah membentuk tim proyek bersama Koperasi Pertanian Niigatashi dan Niigata-Kubota Corp. Pada tahun pertama, mereka menanam benih padi di lahan seluas sekitar 0,57 hektare.
Pada 2 Oktober, varietas padi tahan panas bernama “Niji no Kirameki” dipanen menggunakan mesin pemanen di distrik Kita, Niigata.
Menurut Vege Abio, dibandingkan metode sawah konvensional, sistem tanam langsung ini menghilangkan tahap penyemaian dan pemindahan bibit, serta hanya menggunakan air dalam jumlah minimal bila diperlukan, sehingga waktu pengelolaan air berkurang drastis. Akibatnya, beban kerja total dapat dikurangi hingga sekitar 60%.
Selain itu, karena lahan tidak digenangi air, emisi gas metana — yang biasanya dihasilkan dari sawah basah — juga berkurang secara signifikan, memberikan manfaat bagi lingkungan.
Kazuhiko Kato (42), direktur Vege Abio yang menyaksikan panen tersebut, menyatakan semangatnya untuk memperluas proyek:
“Kami senang bisa mencapai tahap panen pada tahun pertama. Kami ingin secara bertahap memperluas area tanam,” katanya.
Ia juga menambahkan,
“Dengan semakin banyaknya lahan tidak terpakai, jika metode ini bisa diterapkan secara luas, setiap petani bisa mengelola dua kali lipat lahan, mengatasi kekurangan tenaga kerja, dan menekan biaya.”
Pemerintah Jepang sendiri mendukung penyebaran metode tanam langsung di lahan kering melalui subsidi, sementara Pemerintah Prefektur Niigata berencana mengumpulkan data hasil panen untuk mendorong perluasan budidaya.
Namun, masih ada tantangan seperti ketidakstabilan hasil panen dan pengendalian gulma.
Masuro Sakata, manajer di BASF Japan — perusahaan kimia yang bekerja sama dalam proyek ini — menjelaskan,
“Tanpa genangan air, berbagai gulma mudah tumbuh. Kami akan terus mendukung proyek ini, misalnya dengan memberikan pelatihan tentang waktu optimal penggunaan herbisida.”
Sc : mainichi