Pemerintah Jepang berencana mengevakuasi sekitar 90 warga negara Jepang beserta anggota keluarga mereka dari Iran melalui jalur darat mulai Kamis (20/6), di tengah meningkatnya ketegangan konflik antara Iran dan Israel.
Rencananya, warga Jepang akan berangkat dari ibu kota Teheran menggunakan bus menuju negara tetangga, Azerbaijan. Evakuasi lewat darat dilakukan karena bandara di Iran telah ditutup akibat situasi konflik.
Pemerintah Jepang juga sedang mempertimbangkan untuk mengirim pesawat angkut Pasukan Bela Diri Jepang ke pangkalan militer di Djibouti, Afrika Timur, untuk berjaga-jaga bila diperlukan.
Selain dari Iran, pemerintah Jepang juga tengah menyiapkan evakuasi warga Jepang di Israel ke Yordania dengan rute darat, mengingat situasi di wilayah tersebut juga semakin memburuk.
Ketegangan semakin meningkat sejak Israel melancarkan serangan ke fasilitas nuklir dan beberapa lokasi penting di Iran pada Jumat lalu, dengan alasan Iran terus mengembangkan senjata nuklir. Serangan ini memicu aksi balasan dari Iran.
Situasi memanas setelah muncul laporan bahwa mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mendukung serangan Israel ke situs nuklir Iran.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah Jepang pada Selasa (18/6) menaikkan level peringatan perjalanan ke Iran menjadi Level 4, yang berarti meminta semua warga Jepang untuk segera meninggalkan Iran dan melarang perjalanan ke sana.
Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, saat ini ada sekitar 280 warga Jepang yang berada di Iran, dan evakuasi akan diatur bagi mereka yang ingin keluar dari negara tersebut.
Sc : mainichi