Pemerintah Jepang menganugerahi tiga tokoh Indonesia bintang jasa musim gugur 2024 sebagai apresiasi atas kontribusi mereka dalam memperkuat dan mempromosikan hubungan Indonesia-Jepang. Tiga tokoh yang menerima penghargaan ini adalah mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, dan mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dalam sebuah konferensi pers di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Dipo Alam mengungkapkan apresiasinya atas dukungan Jepang, terutama saat penanganan perdamaian dan bencana tsunami di Aceh 20 tahun yang lalu. “Saya berterima kasih. Perdamaian Aceh yang saya rasakan, termasuk bantuan untuk tsunami itu begitu besar,” ujar Dipo. Ia dianugerahi bintang tanda jasa The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star atas kontribusinya dalam mempererat hubungan kedua negara saat menjabat sebagai Sekretaris Kabinet di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono antara 2010 dan 2014.
Dipo dinilai telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi kunjungan pejabat Jepang dan Indonesia, serta mendukung kelancaran operasi perusahaan Jepang di Indonesia.
Hatta Rajasa juga menerima bintang tanda jasa The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star atas upayanya dalam memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2009–2014). Inisiatif Hatta dalam persiapan rencana induk MPA (Metropolitan Priority Area for Investment and Industry) serta peluncuran Dialog Tingkat Menteri Ekonomi Jepang-Indonesia dianggap sangat berharga. Ia berharap penghargaan ini dapat dipersembahkan sebagai bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang mendukung hubungan Indonesia-Jepang. “Ini adalah persembahan bagi bangsa dan negara, dan saya dedikasikan kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk kebaikan Indonesia dan Jepang,” kata Hatta.
Sementara itu, Budi Karya Sumadi memperoleh penghargaan atas kontribusinya dalam kerja sama ekonomi di bidang transportasi antara Indonesia dan Jepang. Ia mengapresiasi dukungan berbagai pihak yang berperan dalam pencapaian tersebut, termasuk Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Apa yang saya dapat hari ini tidak lebih tidak kurang atas kerja keras rekan-rekan dan para pemangku kepentingan,” ujar Budi Karya.