Jepang resmi memulai layanan bus malam pertama dengan kursi yang dapat direbahkan hingga rata pada Sabtu, beroperasi di wilayah Jepang barat. Layanan ini memungkinkan penumpang beristirahat lebih nyaman selama perjalanan sekitar 10 jam menuju dan dari Tokyo. Operator berharap fasilitas ini menjadi “bentuk mobilitas baru” bagi pelancong jarak jauh.
Perusahaan bus Kochi Ekimae Kanko di Prefektur Kochi meluncurkan layanan ini sebagai jawaban atas keluhan pengguna bus malam yang menganggap perjalanan panjang terasa melelahkan. Kursi dalam bus ini dapat diubah menjadi dua tingkat tempat tidur, memberi pengalaman mirip kabin tidur namun dengan harga jauh lebih terjangkau.
Bus berangkat dari Kochi pada Sabtu malam dan kembali dari Tokyo setiap Minggu malam, dengan satu pemberhentian di Kota Naruto, Prefektur Tokushima.
Harga tiket bervariasi tergantung ketersediaan tempat:
-
Tempat tidur bawah: sekitar 10.000 yen sekali jalan
-
Tempat tidur atas: mulai 12.000 yen atau lebih
Setiap flatbed memiliki panjang sekitar 180 cm dan lebar 50 cm, serta dilengkapi dengan charger smartphone, tirai privasi, dan pagar pengaman. Mulai Januari, layanan akan ditambah menjadi 3–4 kali perjalanan per minggu untuk masing-masing arah.
Sejak Maret, operator telah melakukan uji coba dan penyesuaian, termasuk pemasangan charger. Mereka bahkan berencana untuk menjual kursi model flatbed mulai musim semi mendatang, agar perusahaan bus lain dapat menawarkan layanan serupa.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang juga telah membuat pedoman keselamatan untuk bus dengan kursi rata. Pemerintah memperkirakan permintaan akan meningkat seiring berkembangnya teknologi mengemudi otonom di masa depan.
Sc : JT








