Menu

Dark Mode
Budaya Memberikan Oleh-Oleh: Etika dan Makna di Balik ‘Omiyage’ Berapa Biaya Keliling Jepang dengan Shinkansen? Simulasi & Tips Hemat Bahasa Jepang dalam Dunia Kuil dan Shinto: Istilah yang Digunakan Saat Berkunjung ke Tempat Suci Pangeran Hisahito Lulus SMA, Siap Masuk Universitas Tsukuba TOHO Animation Akan Mengungkap Anime Baru pada 17 Maret Jalur Air Kyoto-Osaka Kembali Dibuka setelah Puluhan Tahun Ditutup

News

Jepang Pertimbangkan Hapus Batas Bebas Pajak Wisatawan untuk Belanja Barang Konsumsi

badge-check


					Jepang Pertimbangkan Hapus Batas Bebas Pajak Wisatawan untuk Belanja Barang Konsumsi Perbesar

Jepang sedang mengkaji untuk menghapus batas pembelian bebas pajak senilai 500.000 yen (sekitar Rp 53 juta) bagi barang konsumsi seperti kosmetik, alkohol, makanan, dan obat-obatan, demi meningkatkan pengeluaran wisatawan asing.

Langkah Baru untuk 2025

Sebagai bagian dari usulan reformasi pajak untuk fiskal 2025, Japan Tourism Agency juga mengajukan penghapusan aturan pembungkusan dan penyegelan barang bebas pajak. Aturan ini sebelumnya diberlakukan untuk mencegah konsumsi atau penjualan kembali sebelum wisatawan meninggalkan Jepang.

Rencananya, sistem baru akan menggantikan mekanisme ini dengan pengembalian pajak setelah barang diverifikasi saat wisatawan meninggalkan Jepang. Detail lebih lanjut akan dimasukkan dalam rencana reformasi pajak 2025.

Mengakomodasi Wisatawan Mewah

Batas harian bebas pajak sebesar 500.000 yen per toko dianggap terlalu rendah untuk memenuhi permintaan barang mewah seperti alkohol berkualitas tinggi dan kosmetik premium. Sebagai perbandingan, tidak ada batas serupa untuk barang tahan lama seperti elektronik atau pakaian.

Dampak Lingkungan dan Kenyamanan

Aturan pembungkusan barang bebas pajak juga menuai kritik dari wisatawan asing karena dinilai tidak ramah lingkungan akibat penggunaan plastik yang berlebihan. Penghapusan aturan ini juga akan meringankan beban operasional toko.

Rekor Pajak Keberangkatan

Selain itu, pajak keberangkatan sebesar 1.000 yen (sekitar Rp 106 ribu) per orang diperkirakan mencapai rekor tertinggi sebesar 47 miliar yen pada fiskal 2025, seiring meningkatnya kunjungan wisatawan.

Dengan reformasi ini, Jepang berharap menarik lebih banyak wisatawan berbelanja dan menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih nyaman dan berkelanjutan.

Sc ; kyodo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pangeran Hisahito Lulus SMA, Siap Masuk Universitas Tsukuba

19 March 2025 - 16:10 WIB

Jalur Air Kyoto-Osaka Kembali Dibuka setelah Puluhan Tahun Ditutup

19 March 2025 - 14:10 WIB

Sekolah di Nara Dilaporkan ke Kejaksaan atas Dugaan Tidak Membayar Upah Lembur Lebih dari 36 Guru

19 March 2025 - 10:10 WIB

Kecelakaan Kapal Penangkap Ikan di Tottori: Awak Kapal Asal Indonesia Dituntut Atas Kelalaian yang Menyebabkan Kematian

18 March 2025 - 13:10 WIB

Lonjakan Suku Bunga Jangka Panjang di Jepang: Dampak dan Spekulasi Kebijakan BOJ

18 March 2025 - 10:10 WIB

Trending on News