Kalau di Indonesia punya mobil pribadi sering dianggap kebutuhan penting, di Jepang justru banyak orang yang hidup nyaman tanpa mobil. Bahkan, di kota besar seperti Tokyo, Osaka, atau Kyoto, mobil pribadi bukanlah hal yang umum. Lalu, kenapa banyak orang Jepang tidak punya mobil?
1. Transportasi Umum Sangat Efisien
Jepang punya jaringan kereta, bus, dan subway yang terkenal tepat waktu, cepat, dan menjangkau hampir semua tempat. Dengan akses yang mudah, orang merasa tidak perlu repot membeli dan mengurus mobil pribadi.
2. Biaya Memiliki Mobil Sangat Mahal
Punya mobil di Jepang tidak murah. Selain harga mobil itu sendiri, ada banyak biaya tambahan seperti:
-
Shaken (車検) → uji kelayakan kendaraan yang wajib dilakukan secara berkala.
-
Parkir → di kota besar, parkir bisa lebih mahal daripada biaya bensin. Bahkan, untuk membeli mobil, orang harus menunjukkan bukti punya tempat parkir pribadi.
-
Asuransi & Pajak → juga cukup tinggi.
Semua biaya ini membuat banyak orang berpikir dua kali sebelum membeli mobil.
3. Ruang Parkir Terbatas
Kota besar di Jepang sangat padat. Lahan parkir terbatas dan mahal, sehingga banyak orang lebih memilih transportasi umum. Bahkan di area perumahan, tidak semua rumah punya garasi.
4. Budaya Jalan Kaki dan Sepeda
Selain transportasi umum, banyak orang Jepang terbiasa berjalan kaki atau bersepeda untuk jarak dekat. Jalanan di Jepang ramah pejalan kaki, dan bersepeda jadi gaya hidup sehat sekaligus praktis.
5. Mobil Pribadi Lebih Cocok di Daerah Pedesaan
Di pedesaan atau kota kecil, di mana transportasi umum tidak sepadat di kota besar, mobil pribadi masih banyak digunakan. Jadi, kepemilikan mobil di Jepang sangat tergantung pada tempat tinggal seseorang.
6. Faktor Lingkungan
Banyak orang Jepang sadar bahwa semakin sedikit mobil pribadi, semakin rendah polusi udara dan suara. Pemerintah juga mendukung penggunaan transportasi umum untuk menjaga lingkungan tetap bersih.
Alasan utama orang Jepang tidak punya mobil adalah praktisnya transportasi umum, mahalnya biaya kepemilikan mobil, keterbatasan lahan parkir, dan budaya jalan kaki/sepeda. Jadi, di Jepang punya mobil bukan standar kesuksesan, melainkan kebutuhan yang bergantung pada gaya hidup dan lokasi tempat tinggal.










