Menu

Dark Mode
Jelang Batas Waktu, Jepang Kirim Negosiator Tarif ke AS untuk Cegah Kenaikan Bea Mobil Rantai Pulau di Jepang Barat Daya Terkena Lebih dari 1.000 Gempa Terasa dalam Dua Minggu Militer AS Minta Maaf atas Kasus Pelecehan Seksual di Okinawa Webtoon Populer ELECEED Akan Diadaptasi Menjadi Anime TV, Tayang 2026 Sgt. Frog Rayakan Ulang Tahun ke-20 dengan Film Anime Baru, Tayang Musim Panas 2026 Yurika Kubo Umumkan Pernikahan dengan Pria Non-Selebriti, Tetap Lanjutkan Karier sebagai Seiyuu

Culture

Kenapa Kimono Tidak Digunakan Sehari-hari Lagi? Pakaian Tradisional Jepang yang Kini Jadi Simbol Khusus

badge-check


					Kenapa Kimono Tidak Digunakan Sehari-hari Lagi?  Pakaian Tradisional Jepang yang Kini Jadi Simbol Khusus Perbesar

Kimono—pakaian tradisional Jepang yang anggun dan sarat makna—dulu merupakan busana sehari-hari masyarakat Jepang. Namun kini, kamu lebih sering melihat orang memakai kimono hanya saat acara formal, festival, atau pernikahan.
Lalu, kenapa kimono perlahan “menghilang” dari kehidupan sehari-hari di Jepang?


👘 Dulu Kimono, Sekarang Pakaian Modern

Pada zaman Edo (1603–1868), hampir semua orang Jepang memakai kimono setiap hari. Namun, sejak era Meiji (1868–1912), Jepang mulai terbuka terhadap budaya Barat. Dalam upaya modernisasi, pakaian bergaya Barat seperti jas dan celana dianggap lebih praktis dan “maju”.

Pergeseran besar ini dimulai dari kalangan pejabat, pelajar, hingga militer. Lambat laun, masyarakat biasa pun mengikuti tren ini, terutama karena:


🪡 Ribet dan Mahal: Dua Alasan Utama

Memakai kimono bukan hal yang bisa dilakukan dalam waktu 5 menit. Dibutuhkan:

  • Beberapa lapisan pakaian dalam

  • Obi (ikat pinggang) yang perlu diikat dengan cara khusus

  • Aksesori tambahan seperti obiage, obijime, dan tabis (kaus kaki khusus)

Jika kamu tidak tahu caranya, kamu butuh bantuan orang lain atau jasa profesional hanya untuk memakainya.
Ditambah lagi, harga satu set kimono bisa sangat mahal—bahkan untuk kimono sederhana sekalipun.


🧼 Perawatan yang Tidak Praktis

Kimono terbuat dari bahan seperti sutra, wol, atau katun halus.
Artinya:

  • Tidak bisa sembarangan dicuci dengan mesin

  • Harus disimpan dengan cara tertentu agar tidak rusak atau kusut

  • Mudah ternoda, dan sulit dibersihkan

Tak heran jika banyak orang akhirnya lebih memilih pakaian modern yang lebih fleksibel dan mudah dirawat.


🎌 Kini Kimono Dipakai untuk Momen Spesial

Meskipun tidak dipakai setiap hari, kimono tetap hidup dalam budaya Jepang. Kini kimono digunakan dalam:

  • Upacara Seijin Shiki (perayaan kedewasaan usia 20 tahun)

  • Pernikahan dan pemakaman

  • Festival tradisional seperti matsuri

  • Upacara minum teh

  • Wisuda atau acara resmi lainnya

Selain itu, industri penyewaan kimono untuk turis juga berkembang pesat, terutama di kota-kota seperti Kyoto, Tokyo, dan Kanazawa.


🌱 Tren Modern: Kimono Reborn

Di era modern ini, banyak desainer muda Jepang yang mencoba menghidupkan kembali kimono dengan gaya baru. Misalnya:

  • Kimono bergaya kasual untuk jalan-jalan

  • Kimono yang dipadukan dengan sneakers atau celana

  • Kimono yang didaur ulang menjadi tas, dompet, hingga aksesori mode

Generasi muda mulai melihat kimono bukan hanya sebagai warisan, tapi juga ekspresi gaya pribadi.


Kimono Masih Hidup, Tapi dalam Bentuk yang Berbeda

Meski tidak lagi dipakai sehari-hari, kimono tetap menjadi simbol budaya Jepang yang dihormati.
Ia tidak menghilang—hanya berubah peran. Dari pakaian harian, kini menjadi lambang tradisi, sejarah, dan keindahan yang dikenakan di momen-momen istimewa.

Mungkin suatu hari, kimono akan kembali menjadi tren. Tapi untuk sekarang, ia tetap hidup sebagai warisan yang elegan dan penuh makna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

🎁 Shugi Bukuro: Amplop Spesial untuk Hadiah Pernikahan & Upacara

1 July 2025 - 15:30 WIB

🖌️ Fude: Kuas Kaligrafi yang Lebih dari Sekadar Alat Tulis

30 June 2025 - 19:10 WIB

💼 Kenapa Banyak Orang Jepang Menjadi ‘Salaryman’ Seumur Hidup?

28 June 2025 - 20:00 WIB

Mengapa Orang Jepang Sangat Disiplin? Pelajaran Penting untuk Traveler

26 June 2025 - 20:00 WIB

Tipping di Jepang: Perlu atau Tidak dan Cara Menghadapinya

26 June 2025 - 06:37 WIB

Trending on Culture