Menu

Dark Mode
Jet Tempur China Terbang Dekat Pesawat Pengintai Jepang di Perairan Internasional, Timbulkan Ketegangan Menlu Jepang Desak Perdagangan Bebas di Tengah Ancaman Tarif Tinggi AS terhadap Jepang dan ASEAN ‘Yabai’ dalam Berbagai Konteks: Dari Bahaya Hingga Keren Lebih dari 1.000 Gempa Guncang Kepulauan Tokara Sejak 21 Juni Skandal Joki Ujian Bahasa Jepang: Polisi Osaka Tangkap 5 Warga Vietnam Wali Kota Itō Mundur karena Dugaan Pemalsuan Riwayat Pendidikan

Culture

“Kenapa Lampu Lalu Lintas di Jepang Disebut ‘Biru’, Bukan Hijau?”

badge-check


					“Kenapa Lampu Lalu Lintas di Jepang Disebut ‘Biru’, Bukan Hijau?” Perbesar

Kalau kamu belajar bahasa Jepang, pasti akan kaget saat tahu: lampu lalu lintas yang berwarna hijau sering disebut “ao” (青) yang artinya biru. Lalu kenapa orang Jepang bilang biru, padahal lampunya jelas hijau? Jawabannya menarik dan berakar pada budaya serta sejarah bahasa Jepang sendiri!


🎨 Bahasa Jepang Kuno: Biru dan Hijau Sama?

Dalam sejarah linguistik Jepang, dulu tidak ada kata khusus untuk warna hijau. Segala sesuatu yang hijau disebut “ao”, yang pada dasarnya berarti biru. Misalnya:

Seiring waktu, kata khusus untuk hijau, yaitu “midori” (緑), muncul dan mulai dipakai lebih luas. Tapi beberapa kebiasaan lama tetap bertahan — termasuk menyebut lampu lalu lintas hijau dengan “ao”.


🚥 Kenapa Lampu Hijau Disebut Biru?

Saat Jepang mulai mengadopsi lampu lalu lintas dari Barat pada awal abad ke-20, warna lampu diatur sama seperti di negara lain: merah, kuning, hijau. Tapi di kehidupan sehari-hari, orang Jepang tetap menyebutnya aoshingou (青信号) atau “lampu biru” untuk lampu hijau.

Agar sesuai dengan kebiasaan bahasa, pemerintah Jepang sengaja memilih warna hijau yang agak kebiruan untuk lampu lalu lintas, supaya tetap ‘nyambung’ dengan kata “ao”. Jadi, kalau kamu lihat lampu hijau di Jepang, warnanya memang sering terlihat sedikit kebiru-biruan dibanding lampu hijau di negara lain.


📚 Contoh Lain dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kebiasaan ini juga terlihat di kata-kata lain:

  • Aojiro (青白): pucat (kulit).

  • Aouni (青鬼): setan biru, padahal warnanya kadang digambar hijau.

  • Aozora (青空): langit biru, walau kadang langit mendung agak abu-abu tetap disebut biru.

Kebiasaan menyebut lampu hijau dengan “biru” adalah contoh unik bagaimana bahasa dan budaya Jepang menghargai warisan tradisi. Bagi orang Jepang, hijau dan biru saling terkait dalam satu spektrum warna — sesuatu yang mungkin membingungkan bagi orang asing, tapi justru menambah warna-warni menarik dalam belajar bahasa Jepang.

Jadi, lain kali kalau mendengar orang Jepang bilang “lampu biru”, kamu nggak perlu bingung: artinya lampu hijau sudah menyala — jalan terus! 🚦🇯🇵

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

🏡 Engawa: Teras Kayu yang Jadi Batas Antara Dalam dan Luar Rumah

10 July 2025 - 13:30 WIB

🎋 Tanabata: Festival Harapan yang Ditulis di Kertas Warna-Warni

9 July 2025 - 13:30 WIB

🏮 Noren: Tirai Tradisional Jepang yang Punya Banyak Arti

9 July 2025 - 06:23 WIB

🙇‍♂️ “Sumimasen”: Satu Kata Seribu Makna dalam Budaya Jepang

5 July 2025 - 18:30 WIB

Kenapa Banyak Orang Jepang Lebih Suka Mandi di Malam Hari? Ritual Relaksasi Sebelum Tidur

4 July 2025 - 18:30 WIB

Trending on Culture