Untuk mengatasi masalah yang dialami dalam kehidupan sekolah, klub AI di sebuah SMA perempuan di Prefektur Fukuoka berhasil mengembangkan aplikasi yang secara otomatis merangkum materi belajar. Proyek ini membawa mereka meraih juara pertama dalam kejuaraan AI tingkat nasional.
Klub AI di SMA Niaga Perempuan Fukuoka yang berada di kota Nakagawa memenangkan kategori “research-theme AI” dalam kejuaraan “GEN-AI Koshien” yang diadakan di Kota Yamagata pada Maret 2025. Kemenangan ini diraih meski klub tersebut baru berusia dua tahun dan keberadaan klub AI seperti ini masih jarang di Prefektur Fukuoka.
Klub yang beranggotakan delapan siswa dari kelas satu sampai tiga ini mempelajari dasar-dasar dan aplikasi AI dengan bimbingan pelatih eksternal dari perusahaan IT di Kota Kitakyushu. Awalnya, mereka mengembangkan AI untuk memprediksi bencana berdasarkan data curah hujan, namun menemui kendala dalam menyelesaikan proyek tersebut sehingga beralih fokus ke permasalahan kehidupan sekolah sehari-hari.
Nene Takeshita, siswa kelas tiga berusia 17 tahun, mengungkapkan, “Saya mencatat pelajaran di buku catatan, tapi kesulitan memahami kembali ketika membacanya.” Survei terhadap seluruh siswa di sekolah menunjukkan banyak yang mengalami masalah serupa, sehingga klub memutuskan membuat aplikasi peringkas materi belajar.
Dalam waktu sekitar enam bulan, mereka menciptakan aplikasi web unik bernama “AI Yoyaku-kun.” Pengguna dapat mengunggah foto buku catatan, buku pelajaran, atau rekaman audio, dan aplikasi ini secara otomatis merangkum isinya tanpa perlu instruksi tertulis. Aplikasi ini juga dapat mengubah istilah sulit menjadi lebih mudah dimengerti dan bahkan membuat soal latihan secara otomatis.
Aplikasi ini diperkenalkan pada ajang GEN-AI Koshien kelima pada 20 Maret, di mana mereka bersaing dengan sembilan sekolah lain dalam kategori “research-theme AI,” di mana siswa mempresentasikan hasil usaha mereka dalam memecahkan masalah sehari-hari.
Pada 24 Juni, anggota klub mengunjungi kantor pemerintahan prefektur untuk melaporkan pencapaian mereka. Gubernur Fukuoka Seitaro Hattori memuji mereka, mengatakan, “Saya percaya kalian meraih kemenangan melalui proses coba-coba, berbagi ide, dan bekerja sebagai tim. Saya yakin akan potensi tak terbatas yang kalian miliki, dan saya ingin mendukung penuh usaha kalian.”
Meski demikian, aplikasi ini masih memiliki beberapa kekurangan, seperti tidak menggunakan pemisah baris dalam hasil ringkasannya, yang akan segera diperbaiki. Akane Narisue, siswa kelas tiga berusia 17 tahun, menyatakan, “Saya ingin memahami risiko AI dengan baik dan menjadi mahir dalam menggunakannya.”
Sc: mainichi