Menu

Dark Mode
Wih! Pemerintah Tokyo Luncurkan Program Hibah Studi Luar Negeri, Maksimal hingga 3,15 Juta Yen! Honne dan Tatemae: Memahami Perbedaan Antara Perasaan Asli dan Sikap Sosial di Jepang Tawaran Menarik dari Jepang: Insentif Rp 561 Juta untuk Tinggal di Pedesaan Solo Traveling di Jepang: Tips Aman dan Seru untuk Penjelajah Tunggal Rekor Baru! 36,8 Juta Wisatawan Kunjungi Jepang pada 2024, Kyoto Jadi Sorotan Overtourism Anime yang Dibintangi oleh Seiyuu Terkenal, Suaranya Bikin Terpukau!

News

Ketegangan di Laut China Selatan: AS, Jepang, dan Filipina Lakukan Patroli Gabungan

badge-check


					In this image made from a video provided by the National Task Force for the West Philippine Sea (NTF-WPS), a Chinese coast guard vessel, left, fires a powerful water cannon on a Philippine bureau of fisheries vessel near a disputed shoal in the South China Sea Wednesday Dec. 4, 2024. (National Task Force for the West Philippine Sea via AP) Perbesar

In this image made from a video provided by the National Task Force for the West Philippine Sea (NTF-WPS), a Chinese coast guard vessel, left, fires a powerful water cannon on a Philippine bureau of fisheries vessel near a disputed shoal in the South China Sea Wednesday Dec. 4, 2024. (National Task Force for the West Philippine Sea via AP)

Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina memperkuat kerja sama di Laut China Selatan yang disengketakan. Pada Jumat, ketiga negara ini menggelar patroli gabungan di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina, tak jauh dari Scarborough Shoal, area yang menjadi sumber perselisihan panas antara Manila dan Beijing.


Tujuan Patroli Gabungan

Patroli ini bertujuan untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penerbangan di perairan internasional, sesuai dengan hukum internasional. Pernyataan tersebut mencerminkan sikap tegas ketiga negara dalam menghadapi tindakan agresif China di kawasan tersebut.


Insiden dengan Penjaga Pantai China

Dua hari sebelum patroli, kapal penjaga pantai China diduga:

  1. Menyemprotkan meriam air ke kapal Filipina.
  2. Memblokir dan menyerempet kapal kecil milik Biro Perikanan Filipina yang tengah mengirimkan bantuan kepada nelayan lokal di Scarborough Shoal.

Filipina mengajukan protes resmi atas insiden ini, sementara China menuduh kapal Filipina melanggar wilayahnya, tanpa bukti yang mendukung klaim tersebut.


Reaksi Internasional

  • Amerika Serikat dan Jepang: Mengecam tindakan China dan menyatakan dukungan terhadap Filipina.
  • Uni Eropa: Mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di kawasan.

Duta Besar Jepang di Manila, Endo Kazuya, menyatakan bahwa tindakan seperti penggunaan meriam air mengancam keselamatan kapal dan awaknya. Jepang juga menegaskan pentingnya supremasi hukum di perairan internasional.


Dukungan Jepang dan AS untuk Filipina

  1. Bantuan Keamanan dari Jepang:
    • 1,6 miliar yen (sekitar Rp168 miliar) untuk radar pantai, perahu karet, dan peralatan pertahanan lainnya.
    • Peningkatan sistem radar udara milik angkatan udara Filipina.
  2. Komitmen AS:
    • AS siap membela Filipina berdasarkan perjanjian keamanan bersama jika terjadi serangan terhadap pasukan Filipina di Laut China Selatan.
    • Dukungan bipartisan di Washington memberikan keyakinan kuat bagi Filipina atas keberlanjutan aliansi ini.

Peningkatan Ketegangan di Laut China Selatan

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya, sebuah klaim yang ditolak oleh beberapa negara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei. Ketegangan semakin meningkat dengan seringnya konfrontasi antara kapal penjaga pantai China dan pasukan negara-negara tersebut.

Sementara itu, patroli gabungan antara AS, Jepang, dan Filipina menunjukkan upaya tegas untuk menghadapi dominasi China di wilayah strategis ini.

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Wih! Pemerintah Tokyo Luncurkan Program Hibah Studi Luar Negeri, Maksimal hingga 3,15 Juta Yen!

17 January 2025 - 14:10 WIB

Tawaran Menarik dari Jepang: Insentif Rp 561 Juta untuk Tinggal di Pedesaan

17 January 2025 - 13:10 WIB

Rekor Baru! 36,8 Juta Wisatawan Kunjungi Jepang pada 2024, Kyoto Jadi Sorotan Overtourism

17 January 2025 - 10:10 WIB

Dokter Jepang Ditangkap karena Diduga Tampar Petugas Bandara di Haneda

16 January 2025 - 14:10 WIB

Kementerian PKP Gandeng Jepang untuk Inspirasi Program 3 Juta Rumah Berkelanjutan

16 January 2025 - 13:10 WIB

Trending on News