Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina memperkuat kerja sama di Laut China Selatan yang disengketakan. Pada Jumat, ketiga negara ini menggelar patroli gabungan di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina, tak jauh dari Scarborough Shoal, area yang menjadi sumber perselisihan panas antara Manila dan Beijing.
Tujuan Patroli Gabungan
Patroli ini bertujuan untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penerbangan di perairan internasional, sesuai dengan hukum internasional. Pernyataan tersebut mencerminkan sikap tegas ketiga negara dalam menghadapi tindakan agresif China di kawasan tersebut.
Insiden dengan Penjaga Pantai China
Dua hari sebelum patroli, kapal penjaga pantai China diduga:
- Menyemprotkan meriam air ke kapal Filipina.
- Memblokir dan menyerempet kapal kecil milik Biro Perikanan Filipina yang tengah mengirimkan bantuan kepada nelayan lokal di Scarborough Shoal.
Filipina mengajukan protes resmi atas insiden ini, sementara China menuduh kapal Filipina melanggar wilayahnya, tanpa bukti yang mendukung klaim tersebut.
Reaksi Internasional
- Amerika Serikat dan Jepang: Mengecam tindakan China dan menyatakan dukungan terhadap Filipina.
- Uni Eropa: Mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di kawasan.
Duta Besar Jepang di Manila, Endo Kazuya, menyatakan bahwa tindakan seperti penggunaan meriam air mengancam keselamatan kapal dan awaknya. Jepang juga menegaskan pentingnya supremasi hukum di perairan internasional.
Dukungan Jepang dan AS untuk Filipina
- Bantuan Keamanan dari Jepang:
- 1,6 miliar yen (sekitar Rp168 miliar) untuk radar pantai, perahu karet, dan peralatan pertahanan lainnya.
- Peningkatan sistem radar udara milik angkatan udara Filipina.
- Komitmen AS:
- AS siap membela Filipina berdasarkan perjanjian keamanan bersama jika terjadi serangan terhadap pasukan Filipina di Laut China Selatan.
- Dukungan bipartisan di Washington memberikan keyakinan kuat bagi Filipina atas keberlanjutan aliansi ini.
Peningkatan Ketegangan di Laut China Selatan
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya, sebuah klaim yang ditolak oleh beberapa negara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei. Ketegangan semakin meningkat dengan seringnya konfrontasi antara kapal penjaga pantai China dan pasukan negara-negara tersebut.
Sementara itu, patroli gabungan antara AS, Jepang, dan Filipina menunjukkan upaya tegas untuk menghadapi dominasi China di wilayah strategis ini.
Sc : JT