Menu

Dark Mode
Budaya Memberikan Oleh-Oleh: Etika dan Makna di Balik ‘Omiyage’ Berapa Biaya Keliling Jepang dengan Shinkansen? Simulasi & Tips Hemat Bahasa Jepang dalam Dunia Kuil dan Shinto: Istilah yang Digunakan Saat Berkunjung ke Tempat Suci Pangeran Hisahito Lulus SMA, Siap Masuk Universitas Tsukuba TOHO Animation Akan Mengungkap Anime Baru pada 17 Maret Jalur Air Kyoto-Osaka Kembali Dibuka setelah Puluhan Tahun Ditutup

News

Krisis Tenaga Kerja di Industri Anime, Bandai dan Kadokawa Akuisisi Studio Animasi demi Perluas Pasar Luar Negeri

badge-check


					Krisis Tenaga Kerja di Industri Anime, Bandai dan Kadokawa Akuisisi Studio Animasi demi Perluas Pasar Luar Negeri Perbesar

Perusahaan media Jepang Kadokawa dan Bandai Namco Holdings mengakuisisi studio anime karena mereka kesulitan memasok konten yang cukup untuk pasar luar negeri yang sedang booming akibat kekurangan tenaga kerja.

Perusahaan-perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pasokan konten berkualitas tinggi, memberikan dorongan pada upaya untuk mengembangkan kekayaan intelektual di luar negeri.

Pada bulan Juli, Kadokawa mengumumkan bahwa mereka membeli Doga Kobo, studio di balik anime populer “Oshi no Ko.” Sekarang, Kadokawa memiliki enam studio anime sebagai anak perusahaan.

Kadokawa berencana untuk mengkonsolidasikan fungsi-fungsi administratif seperti hukum, akuntansi, dan sejenisnya. Industri animasi sangat bergantung pada pekerja lepas, sehingga proses pengelolaan kontrak dan faktur sering kali rumit.

Lebih dari 300 judul anime televisi kini diproduksi setiap tahun, bersama dengan meningkatnya jumlah film anime besar. Biaya produksi meningkat, dan jadwal produksi berjalan lebih lama karena studio berusaha memenuhi ekspektasi penggemar yang semakin tinggi terhadap karya seni yang menarik dan adegan aksi yang dinamis.

Kekurangan tenaga kerja di industri anime memacu perubahan pada model bisnis. Hingga saat ini, yang disebut komite produksi dibentuk dari investasi saluran TV, penerbit, dan pemangku kepentingan lainnya yang memegang hak kekayaan intelektual atas sebuah anime.

Pasar anime Jepang, termasuk barang-barang dan produk terkait, mencapai 2,92 triliun yen (20,4 miliar dolar) pada tahun 2022, menurut laporan Asosiasi Animasi Jepang. Skala ini dua kali lipat dari satu dekade sebelumnya.

Meskipun pasar terus berkembang, upah animator belum mengikuti perkembangannya. Lembaga Penelitian Jepang melaporkan bahwa animator memiliki gaji median sekitar 1.300 yen per jam, yang 1.100 yen lebih rendah dari rata-rata keseluruhan untuk semua industri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pangeran Hisahito Lulus SMA, Siap Masuk Universitas Tsukuba

19 March 2025 - 16:10 WIB

Jalur Air Kyoto-Osaka Kembali Dibuka setelah Puluhan Tahun Ditutup

19 March 2025 - 14:10 WIB

Sekolah di Nara Dilaporkan ke Kejaksaan atas Dugaan Tidak Membayar Upah Lembur Lebih dari 36 Guru

19 March 2025 - 10:10 WIB

Kecelakaan Kapal Penangkap Ikan di Tottori: Awak Kapal Asal Indonesia Dituntut Atas Kelalaian yang Menyebabkan Kematian

18 March 2025 - 13:10 WIB

Lonjakan Suku Bunga Jangka Panjang di Jepang: Dampak dan Spekulasi Kebijakan BOJ

18 March 2025 - 10:10 WIB

Trending on News