Menu

Dark Mode
🎒 Packing Ringkas untuk Jepang 7 Hari: Cukup 1 Koper Kabin? Jet Tempur China Terbang Dekat Pesawat Pengintai Jepang di Perairan Internasional, Timbulkan Ketegangan Menlu Jepang Desak Perdagangan Bebas di Tengah Ancaman Tarif Tinggi AS terhadap Jepang dan ASEAN ‘Yabai’ dalam Berbagai Konteks: Dari Bahaya Hingga Keren Lebih dari 1.000 Gempa Guncang Kepulauan Tokara Sejak 21 Juni Skandal Joki Ujian Bahasa Jepang: Polisi Osaka Tangkap 5 Warga Vietnam

News

Krisis Tenaga Kerja di Industri Anime, Bandai dan Kadokawa Akuisisi Studio Animasi demi Perluas Pasar Luar Negeri

badge-check


					Krisis Tenaga Kerja di Industri Anime, Bandai dan Kadokawa Akuisisi Studio Animasi demi Perluas Pasar Luar Negeri Perbesar

Perusahaan media Jepang Kadokawa dan Bandai Namco Holdings mengakuisisi studio anime karena mereka kesulitan memasok konten yang cukup untuk pasar luar negeri yang sedang booming akibat kekurangan tenaga kerja.

Perusahaan-perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pasokan konten berkualitas tinggi, memberikan dorongan pada upaya untuk mengembangkan kekayaan intelektual di luar negeri.

Pada bulan Juli, Kadokawa mengumumkan bahwa mereka membeli Doga Kobo, studio di balik anime populer “Oshi no Ko.” Sekarang, Kadokawa memiliki enam studio anime sebagai anak perusahaan.

Kadokawa berencana untuk mengkonsolidasikan fungsi-fungsi administratif seperti hukum, akuntansi, dan sejenisnya. Industri animasi sangat bergantung pada pekerja lepas, sehingga proses pengelolaan kontrak dan faktur sering kali rumit.

Lebih dari 300 judul anime televisi kini diproduksi setiap tahun, bersama dengan meningkatnya jumlah film anime besar. Biaya produksi meningkat, dan jadwal produksi berjalan lebih lama karena studio berusaha memenuhi ekspektasi penggemar yang semakin tinggi terhadap karya seni yang menarik dan adegan aksi yang dinamis.

Kekurangan tenaga kerja di industri anime memacu perubahan pada model bisnis. Hingga saat ini, yang disebut komite produksi dibentuk dari investasi saluran TV, penerbit, dan pemangku kepentingan lainnya yang memegang hak kekayaan intelektual atas sebuah anime.

Pasar anime Jepang, termasuk barang-barang dan produk terkait, mencapai 2,92 triliun yen (20,4 miliar dolar) pada tahun 2022, menurut laporan Asosiasi Animasi Jepang. Skala ini dua kali lipat dari satu dekade sebelumnya.

Meskipun pasar terus berkembang, upah animator belum mengikuti perkembangannya. Lembaga Penelitian Jepang melaporkan bahwa animator memiliki gaji median sekitar 1.300 yen per jam, yang 1.100 yen lebih rendah dari rata-rata keseluruhan untuk semua industri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jet Tempur China Terbang Dekat Pesawat Pengintai Jepang di Perairan Internasional, Timbulkan Ketegangan

12 July 2025 - 16:10 WIB

Menlu Jepang Desak Perdagangan Bebas di Tengah Ancaman Tarif Tinggi AS terhadap Jepang dan ASEAN

12 July 2025 - 15:10 WIB

Lebih dari 1.000 Gempa Guncang Kepulauan Tokara Sejak 21 Juni

12 July 2025 - 13:10 WIB

Skandal Joki Ujian Bahasa Jepang: Polisi Osaka Tangkap 5 Warga Vietnam

12 July 2025 - 12:10 WIB

Wali Kota Itō Mundur karena Dugaan Pemalsuan Riwayat Pendidikan

12 July 2025 - 11:10 WIB

Trending on News