Kementerian Pendidikan Jepang mengimbau sekolah-sekolah untuk merencanakan perjalanan wisata siswa di luar musim ramai akibat kekurangan tenaga kerja di sektor transportasi dan akomodasi, di tengah melonjaknya pariwisata internasional.
Biasanya, perjalanan sekolah dijadwalkan pada bulan Mei hingga Juni atau September hingga Desember, menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi. Namun, menghindari musim padat akan membantu sekolah menghindari perubahan mendadak karena sulitnya mendapatkan bus sewaan atau kamar hotel.
Imbauan ini dikirimkan pada 12 Desember ke dewan pendidikan dan sekolah-sekolah setelah industri bus dan perjalanan meminta kerja sama untuk menjadwalkan perjalanan dengan lebih fleksibel.
“Kelangkaan tenaga kerja baru-baru ini membuat sulit bagi sekolah untuk mendapatkan bus sewaan dan akomodasi,” tulis kementerian dalam pemberitahuan tersebut.
Menurut survei Japan School Tours Bureau, organisasi nirlaba swasta, musim perjalanan paling populer bagi siswa SMP di tahun fiskal 2023 adalah bulan Mei, sementara bagi siswa SMA adalah bulan Oktober.
Sebagian besar sekolah menentukan waktu perjalanan berdasarkan jadwal akademik tahunan dan cuaca, dengan destinasi favorit mencakup Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Okinawa.
Kelangkaan sopir bus semakin diperburuk oleh pembatasan jam kerja yang diterapkan pemerintah tahun ini untuk memperbaiki kondisi kerja. Akibatnya, beberapa sekolah beralih menggunakan kereta sebagai alternatif transportasi.
Sc : KN