Menghadapi meningkatnya jumlah popok dewasa bekas, sejumlah produsen besar di Jepang kini berlomba mencari cara inovatif untuk mendaur ulang limbah tersebut — mengubah sampah menjadi sumber daya baru demi mengurangi pembakaran dan emisi karbon.
Langkah ini sejalan dengan pedoman Kementerian Lingkungan Jepang (Environment Ministry) yang diterbitkan pada tahun 2020, yang mendorong perusahaan swasta dan pemerintah daerah untuk mengembangkan solusi daur ulang popok bekas.
Seiring menurunnya angka kelahiran di Jepang, produksi popok bayi terus menurun. Sebaliknya, permintaan popok dewasa diprediksi terus meningkat seiring bertambahnya populasi lansia. Menurut data kementerian, proporsi popok bekas dalam total sampah rumah tangga diperkirakan naik dari sekitar 5 persen pada tahun fiskal 2020 menjadi 7 persen pada tahun fiskal 2030.
Selama ini, popok bekas biasanya dibakar bersama sampah umum. Namun, kadar air yang tinggi membuat proses pembakaran sulit dan mengurangi efisiensi energi. Padahal, popok mengandung bahan seperti pulp berkualitas tinggi, resin, dan zat penyerap yang masih bisa dimanfaatkan kembali.
Melalui proses yang disebut “horizontal recycling”, pulp dari popok bekas dapat diekstraksi dan digunakan ulang sebagai bahan baku untuk membuat produk baru — bahkan memungkinkan produksi popok baru dari popok lama.
Awal bulan ini, Kao Corp. menandatangani kerja sama dengan kota kecil Kamikatsu di Prefektur Tokushima, Jepang barat, untuk melakukan uji coba produksi sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil dari popok bekas yang dikumpulkan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Kao telah menjalankan proyek serupa di kota Saijo, Prefektur Ehime, sejak tahun 2021. Menurut perwakilan perusahaan, keunggulan sistem ini adalah popok dapat diproses di lokasi dan volumenya berkurang hingga satu per dua puluh dari ukuran semula.
“Kami ingin mengeksplorasi potensi bisnis dari proyek ini, meski masih ada tantangan dari sisi biaya,” ujar pejabat Kao tersebut.
Tak hanya Kao, Unicharm Corp. juga telah meluncurkan popok hasil daur ulang yang dibuat dari pulp bekas yang disterilkan, bekerja sama dengan dua kota di Prefektur Kagoshima. Sementara itu, Daio Paper Corp. turut bergabung dalam proyek daur ulang popok bersama tiga pemerintah daerah di Prefektur Fukuoka.
Upaya bersama antara sektor publik dan swasta ini menunjukkan keseriusan Jepang dalam menangani limbah popok dewasa, yang jumlahnya terus meningkat seiring penuaan penduduk — sembari membuka peluang baru dalam ekonomi sirkular yang ramah lingkungan.
Sc : mainichi