Buat banyak orang Indonesia, makan telur mentah mungkin terdengar ekstrem atau bahkan menjijikkan. Tapi di Jepang, telur mentah justru jadi bagian dari makanan sehari-hari. Entah itu dituangkan langsung di atas nasi panas (tamago kake gohan), dicelupkan ke saus sukiyaki, atau jadi topping di banyak hidangan—semua dilakukan tanpa rasa khawatir.
Jadi, kenapa orang Jepang begitu nyaman makan telur mentah? Yuk, kita kupas alasannya!
1. Standar Kebersihan Produksi Telur yang Sangat Ketat
Alasan utama kenapa makan telur mentah aman di Jepang adalah pengawasan ketat dari peternakan hingga ke meja makan.
Produksi telur di Jepang mengikuti sistem yang menjamin:
-
Kebersihan kandang ayam dan sanitasi pekerja
-
Pemeriksaan kualitas dan bakteri secara rutin
-
Distribusi cepat untuk menjaga kesegaran
Hasilnya? Telur yang sampai di konsumen masih sangat segar dan minim risiko bakteri berbahaya seperti Salmonella.
2. Telur Diberi Tanggal “Baik untuk Dimakan Mentah”
Uniknya, telur di Jepang punya dua tanggal penting:
-
Tanggal konsumsi mentah (生食用期限 / shouku you kigen)
-
Tanggal kadaluwarsa biasa
Artinya, ada panduan jelas sampai kapan telur aman dikonsumsi dalam keadaan mentah—hal yang jarang ditemukan di negara lain.
3. Budaya Kuliner yang Sudah Terbiasa Sejak Lama
Orang Jepang sudah terbiasa makan telur mentah sejak kecil, terutama dalam bentuk:
-
Tamago kake gohan (telur mentah diaduk dengan nasi panas dan kecap asin)
-
Sukiyaki (daging celup telur mentah)
-
Gyudon (nasi daging sapi dengan topping telur mentah atau setengah matang)
Karena terbiasa, lidah mereka sudah menerima tekstur dan rasa telur mentah sebagai hal yang nikmat, bukan aneh.
4. Iklim dan Logistik yang Mendukung Kesegaran
Distribusi telur di Jepang sangat cepat dan efisien, karena:
-
Jarak dari peternakan ke toko relatif dekat
-
Rantai distribusi dingin (cold chain) terjaga baik
Jadi, telur yang dijual masih sangat segar—bahkan sering hanya berumur 1–2 hari sejak dipanen.
5. Telur Mentah Bukan Asal-Asalan
Meski biasa dikonsumsi mentah, telur di Jepang tidak sembarangan. Biasanya, hanya telur dengan label khusus “untuk konsumsi mentah” yang digunakan.
Dan tentu saja, telur yang sudah mendekati tanggal konsumsi mentah biasanya langsung dimasak.
6. Beda Negara, Beda Standar
Di negara lain, termasuk Indonesia, risiko makan telur mentah jauh lebih tinggi, karena:
-
Proses sanitasi kurang ketat
-
Distribusi memakan waktu lebih lama
-
Iklim panas mempercepat pembusukan
Itulah kenapa di sini, telur mentah sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi langsung.
Bagi orang Jepang, makan telur mentah bukan hal aneh, tapi justru makanan comfort yang sederhana dan lezat. Di balik kebiasaan ini, ada sistem yang sangat serius menjaga kualitas dan keamanan—dari peternakan sampai ke piring.
Jadi kalau kamu ke Jepang dan melihat orang menyantap telur mentah tanpa ragu, kamu tahu: mereka bukan nekat, tapi memang punya alasan kuat.