Menteri Pendidikan Jepang, Toshiko Abe, meminta panel penasihatnya mempertimbangkan perluasan kebijakan sekolah untuk mengakomodasi anak-anak dengan kepribadian dan karakteristik beragam. Dalam revisi pedoman kurikulum sekolah, Abe meminta Dewan Pendidikan Pusat (Central Council for Education) mendiskusikan pemangkasan waktu pelajaran lima menit dan menggunakan waktu tambahan untuk belajar individu atau membantu siswa maju sesuai kemampuan.
Dalam menghadapi kemajuan teknologi digital yang cepat, seperti kecerdasan buatan, proposal ini juga menyerukan langkah-langkah untuk “secara drastis meningkatkan kemampuan pemanfaatan informasi” di sekolah dasar, menengah, dan atas.
Menteri tersebut menekankan pentingnya memperkuat pendidikan untuk meningkatkan literasi digital, karena banyak analis memperingatkan bahwa berita palsu dan fitnah di media sosial yang menyebabkan stres mental terus meningkat.
Setelah perdeliberasi, panel tersebut diharapkan akan menyerahkan rekomendasi tentang revisi tersebut pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2027, menandai pembaruan pertama dalam 10 tahun, kata pejabat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi.
Pedoman kurikulum baru diharapkan akan diterapkan pada tahun akademik 2030 di sekolah dasar, 2031 di sekolah menengah, dan 2032 atau lebih lambat di sekolah menengah atas.
Sc ; JT