Menu

Dark Mode
Resona Holdings Luncurkan Layanan untuk Hitung Emisi Karbon dari Transaksi Kartu Debit Mulai 2026 Tips Berburu Barang Bekas Unik di Jepang (Thrift & Flea Market) Mayoritas Ekonom Nilai Peningkatan Jumlah Warga Asing di Jepang Dapat Perbaiki Kondisi Fiskal dan Standar Hidup Hujan Lebat Hentikan Layanan Shinkansen di Jepang Barat dan Barat Daya Film Kompilasi JUJUTSU KAISEN “Hidden Inventory / Premature Death” Tayang di Indonesia 5 September Bandai Namco Rilis Demo Super Robot Wars Y, Segera Rilis 28 Agustus

Culture

Ojigi: Membungkuk yang Bukan Sekadar Salam Bagi Orang Jepang

badge-check


					Ojigi: Membungkuk yang Bukan Sekadar Salam Bagi Orang Jepang Perbesar

Di Jepang, membungkuk atau ojigi adalah gerakan sederhana yang memiliki makna dalam dan aturan tersendiri. Bagi orang luar, ojigi mungkin terlihat hanya seperti salam atau bentuk sopan santun, tetapi bagi masyarakat Jepang, ini adalah ekspresi rasa hormat, permintaan maaf, dan rasa terima kasih yang diatur oleh tata krama yang ketat.

Lebih dari Sekadar Gerakan Fisik

Ojigi tidak hanya soal menundukkan badan. Gerakan ini adalah bahasa tubuh yang menyampaikan niat hati. Dalam budaya Jepang, kata-kata saja tidak cukup untuk mengekspresikan perasaan yang tulus—bahasa tubuh seperti ojigi memperkuat pesan itu. Membungkuk dengan tulus dapat menunjukkan rasa hormat yang mendalam, permintaan maaf yang sungguh-sungguh, atau ucapan terima kasih yang hangat.

Jenis-jenis Ojigi

  1. Eshaku (会釈) – Membungkuk ringan sekitar 15 derajat. Digunakan untuk salam santai atau saat bertemu orang yang dikenal di situasi sehari-hari.

  2. Keirei (敬礼) – Membungkuk sekitar 30 derajat. Dipakai saat menyapa atasan, rekan bisnis, atau tamu penting.

  3. Saikeirei (最敬礼) – Membungkuk dalam sekitar 45 derajat atau lebih. Bentuk paling sopan, digunakan saat permintaan maaf besar atau dalam upacara resmi.

Aturan dalam Ojigi

  • Posisi tubuh: Punggung lurus, tangan berada di samping (untuk pria) atau di depan (untuk wanita).

  • Kontak mata: Tidak menatap langsung wajah lawan bicara, tetapi menunduk sesuai sudut membungkuk.

  • Durasi: Semakin penting atau serius konteksnya, semakin lama membungkuk.

Ojigi di Dunia Modern

Meski Jepang semakin modern, ojigi tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan di era digital, banyak perusahaan masih menggunakan ilustrasi orang membungkuk dalam email atau pesan otomatis sebagai bentuk kesopanan.

Filosofi di Baliknya

Bagi masyarakat Jepang, ojigi bukan sekadar formalitas, melainkan cerminan nilai budaya seperti rasa hormat (sonkei), kerendahan hati (kenkyo), dan keharmonisan (wa). Dalam satu gerakan, tersimpan pesan bahwa hubungan antar manusia harus dijaga dengan tulus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kiku no Gomon: Lambang Krisan yang Jadi Simbol Kekaisaran Jepang

9 August 2025 - 13:05 WIB

‘Shouji’ & ‘Fusuma’: Bukan Sekadar Pintu Geser, Tapi Filosofi Ruang

8 August 2025 - 18:45 WIB

Kakeibo: Catatan Keuangan Ibu Rumah Tangga Jepang yang Jadi Gaya Hidup Hemat

7 August 2025 - 20:00 WIB

🤝 Omoiyari: Rasa Empati Tanpa Perlu Diucapkan

6 August 2025 - 15:30 WIB

🧵 Sashiko: Teknik Menjahit Tradisional yang Kini Jadi Tren Dunia

4 August 2025 - 14:30 WIB

Trending on Culture