Menu

Dark Mode
Makan Sendirian Bukan Masalah: Fenomena ‘Solo Dining’ di Jepang Bahasa Jepang Saat Belanja Online: Kosakata dan Frasa Umum di Marketplace Jepang Game Strategi “SD Gundam G Generation Eternal” Resmi Dirilis untuk iOS dan Android ANA dan Singapore Airlines Luncurkan Tiket Gabungan untuk Rute Jepang–Singapura Mulai September Bandara Kobe Siap Layani Penerbangan Internasional Mulai 18 April Bahasa Jepang Saat Wawancara Kerja: Frasa Formal dan Tips Ungkapan yang Sopan

News

Pekerja Dipaksa Berdiri di Rel Kereta hingga Tewas, Polisi Tokyo Tangkap 4 Pelaku

badge-check


					Pekerja Dipaksa Berdiri di Rel Kereta hingga Tewas, Polisi Tokyo Tangkap 4 Pelaku Perbesar

Polisi Tokyo menangkap empat pria atas dugaan penyekapan dan pembunuhan rekan kerja mereka, Osamu Takano, 56, yang diduga dipaksa berdiri di rel kereta hingga tewas tertabrak kereta api.

Insiden ini terjadi pada Desember 2023 di jalur Tobu Tojo, Distrik Itabashi, Tokyo. Awalnya, kematian Takano dianggap sebagai bunuh diri, namun penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa ia dipaksa melakukan tindakan tersebut oleh empat pelaku, termasuk pemilik perusahaan cat MA-Kensou, Manabu Sasaki, 39.

Takano dipaksa untuk menaikkan palang perlintasan manual, melangkah ke rel, dan tetap di sana hingga kereta melintas. Polisi menyebutkan bahwa Takano berada di bawah tekanan psikologis akibat kekerasan harian yang diterimanya dari para pelaku, membuatnya tidak memiliki pilihan selain menuruti perintah mereka.

Para Pelaku dan Motif Kekerasan

Selain Sasaki, tiga pelaku lainnya adalah:

  • Akihito Shimahata (34), warga Distrik Itabashi.
  • Shunta Nozaki (39), warga Higashi-Yamato.
  • Atsuya Iwaide (30), warga Kodaira.

Mereka merupakan karyawan di perusahaan Sasaki. Kepada penyidik, mereka mengaku memukul Takano karena “kerjanya lambat,” namun tidak mengungkapkan apakah mereka mengakui tuduhan pembunuhan.

Para pelaku diduga menyekap Takano dalam mobil di Itabashi pada malam 2 Desember 2023, sebelum membawanya ke perlintasan kereta. Polisi juga menemukan rekaman kamera pengawas yang menunjukkan mobil mereka meninggalkan lokasi setelah Takano tertabrak kereta.

Polisi menyita ponsel para pelaku, yang berisi video kekerasan terhadap Takano, termasuk penyiksaan fisik seperti membakar tubuhnya dan menggunakan teknik “gulat profesional” secara berlebihan. Foto-foto di ponsel menunjukkan pelecehan telah berlangsung sekitar empat tahun.

Takano juga mengalami perundungan melalui media sosial, dan penyelidikan menemukan bahwa ia hanya diberi makanan sebagai upah dan tidak diberi makan untuk beberapa waktu sebelum kematiannya.

Takano, yang lahir di Hakodate, Hokkaido, putus sekolah dan pindah ke Tokyo pada 1993 untuk bekerja di sektor konstruksi. Ia mulai bekerja di MA-Kensou pada 2014 sebagai pekerja tinggal di fasilitas perusahaan.

Dengan bantuan psikolog, polisi menyimpulkan bahwa tekanan dan kekerasan yang dialami Takano membuatnya tidak mampu melawan perintah untuk masuk ke rel kereta. Kini, keempat pelaku menghadapi tuduhan pembunuhan dan penyekapan.

Sc : asahi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

ANA dan Singapore Airlines Luncurkan Tiket Gabungan untuk Rute Jepang–Singapura Mulai September

18 April 2025 - 16:00 WIB

Bandara Kobe Siap Layani Penerbangan Internasional Mulai 18 April

18 April 2025 - 12:10 WIB

Peneliti Jepang Tanam Sel Pankreas Buatan ke Pasien Diabetes Tipe 1 dalam Uji Klinis Perdana

18 April 2025 - 07:42 WIB

Jepang Pertimbangkan Program Investasi Bebas Pajak Khusus Lansia

17 April 2025 - 18:10 WIB

Jepang Akan Alihkan Lebih Banyak Beras Impor Bebas Tarif untuk Konsumsi Masyarakat

17 April 2025 - 14:10 WIB

Trending on News