Pemerintah Jepang akan memulai uji coba selama satu bulan pada hari Kamis untuk menggunakan kendaraan swakemudi (self-driving) sebagai layanan shuttle bagi para pejabat yang berpindah dari satu gedung pemerintahan ke gedung lainnya di pusat kota Tokyo.
Uji coba ini digelar oleh Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) untuk menilai aspek teknis dan keandalan kendaraan swakemudi Level 2 yang sudah mendukung fungsi “hands-off”.
Pada Level 2, sistem kendaraan mengendalikan kemudi, akselerator, dan rem, sehingga mobil bisa mengikuti rute otomatis, namun pengemudi tetap wajib berada di dalam kendaraan sebagai pengawas.
Pemerintah Jepang mendorong penggunaan teknologi swakemudi yang lebih luas dengan target ke Level 4 di masa depan — kendaraan yang bisa beroperasi tanpa pengemudi dalam kondisi tertentu.
Langkah ini juga menjadi solusi atas krisis kekurangan sopir di sektor transportasi Jepang. Dalam uji coba ini, tiga kendaraan swakemudi akan bergabung dalam layanan shuttle pemerintahan yang sudah beroperasi sebelumnya. Sekitar tiga perjalanan per jam akan melayani pergerakan antar-gedung kementerian dan legislatif di pusat Tokyo.
Menteri Perdagangan Ryosei Akazawa yang mencoba lebih dulu mengatakan:
“Perjalanannya nyaman. Saya ingin mendukung upaya menghadirkan teknologi ini ke masyarakat secepat mungkin.”
Proyek ini dikelola oleh perusahaan teknologi swakemudi Tier IV Inc.
Sc ; KN










