Menu

Dark Mode
Makan Sendirian Bukan Masalah: Fenomena ‘Solo Dining’ di Jepang Bahasa Jepang Saat Belanja Online: Kosakata dan Frasa Umum di Marketplace Jepang Game Strategi “SD Gundam G Generation Eternal” Resmi Dirilis untuk iOS dan Android ANA dan Singapore Airlines Luncurkan Tiket Gabungan untuk Rute Jepang–Singapura Mulai September Bandara Kobe Siap Layani Penerbangan Internasional Mulai 18 April Bahasa Jepang Saat Wawancara Kerja: Frasa Formal dan Tips Ungkapan yang Sopan

Teknologi

Perusahaan Pencari Kerja di Jepang Diduga Buat Ulasan Palsu Menggunakan AI

badge-check


					Perusahaan Pencari Kerja di Jepang Diduga Buat Ulasan Palsu Menggunakan AI Perbesar

Sebuah platform pencarian kerja untuk pekerja di bidang perawatan anak di Tokyo mendapat tuduhan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menyalin dan memodifikasi ulasan daring tentang pemberi kerja.

Perusahaan yang berbasis di Shibuya ini diketahui mengambil data ulasan dari platform serupa tanpa izin, kemudian memodifikasi teks dengan AI agar terlihat seperti ulasan orisinal.

Pekan lalu, perusahaan tersebut mengakui kepada The Asahi Shimbun bahwa mereka telah mengumpulkan data dari dua platform pesaing dan menciptakan sekitar 1.000 ulasan palsu, yang kemudian dipublikasikan di situs mereka sendiri.

Ulasan-ulasan tersebut kini telah dihapus, dan perusahaan berjanji akan meminta maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan.

Presiden perusahaan, yang berusia 26 tahun, mengaitkan tindakan ini dengan kurangnya kesadaran terhadap kepatuhan hukum di perusahaan tersebut.

Didirikan pada tahun 2020, perusahaan ini memiliki kurang dari 100 karyawan dan mencantumkan sekitar 40.000 fasilitas perawatan anak di platformnya, dengan lebih dari 10.000 ulasan.

Menurut firma riset, pendapatan perusahaan berasal dari menghubungkan pencari kerja dengan penyedia layanan perawatan anak, di mana mereka menerima biaya dari pemberi kerja untuk setiap penempatan yang berhasil.

Ulasan daring dari mantan atau karyawan saat ini menjadi aset berharga bagi platform pencarian kerja karena membantu pencari kerja membuat keputusan yang tepat.

Kensaku Fukui, seorang pengacara yang berfokus pada hukum internet, menyatakan bahwa memproduksi konten massal berdasarkan artikel asli untuk tujuan publikasi dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum hak cipta.

Sc ; asahi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Gundam Jadi Ikon Masa Depan di Expo 2025 Osaka!

18 April 2025 - 10:10 WIB

Sony Naikkan Harga PS5 di Sejumlah Negara karena Kondisi Ekonomi Global

15 April 2025 - 15:30 WIB

Seven-Eleven Jepang Buka Gerai Futuristik di Expo Osaka 2025

14 April 2025 - 14:30 WIB

Mobil Terbang Diuji Coba di Lokasi Expo 2025 Osaka

11 April 2025 - 13:30 WIB

Jepang Ciptakan Alat AI untuk Menilai Lemak Tuna Tanpa Harus Dipotong

11 April 2025 - 11:30 WIB

Trending on Teknologi