Tiga penerbangan Japan Airlines Co. (JAL) dari Hawaii menuju Jepang mengalami keterlambatan, dua di antaranya hingga sekitar 18 jam, setelah seorang kapten pilot diketahui mengonsumsi alkohol, kata pihak maskapai pada Rabu (3/9).
Insiden ini menjadi yang terbaru dalam rangkaian skandal serupa yang terus membayangi JAL.
Kapten yang dijadwalkan terbang dari Honolulu ke Bandara Internasional Chubu Centrair (Jepang tengah) pada Kamis lalu mendadak melapor sakit. Ia kemudian mengaku telah meminum alkohol sehari sebelumnya di sebuah hotel, menurut pihak JAL.
Maskapai berhasil mencari pengganti, namun penerbangan itu, bersama dua penerbangan lain menuju Bandara Haneda, Tokyo, tetap tertunda. Total sekitar 630 penumpang terdampak.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang segera mengirim pejabatnya ke kantor pusat JAL di Tokyo pada Rabu untuk melakukan investigasi.
Kasus terbaru ini muncul setelah JAL dijatuhi perintah perbaikan bisnis pada Desember 2024 akibat sejumlah masalah terkait alkohol di kalangan karyawannya.
Pada April tahun lalu, seorang kapten JAL diperingatkan polisi setempat karena berulah dalam keadaan mabuk di hotelnya di Amerika Serikat. Lalu pada Desember, dua pilot yang dijadwalkan terbang dari Melbourne ke Jepang gagal lolos tes alkohol pra-penerbangan, sehingga jadwal keberangkatan tertunda.
Sebagai upaya pencegahan, JAL pada Januari tahun ini telah menyerahkan rencana ke kementerian, termasuk membuat daftar pegawai yang dinilai memiliki riwayat konsumsi alkohol berlebihan agar perilakunya dapat dipantau.
Meski demikian, insiden serupa kembali terjadi. “Kami akan benar-benar menerapkan langkah-langkah tersebut,” kata pihak JAL sambil menyampaikan permintaan maaf resmi.
Sc : JT







