Polisi Jepang pada Rabu meluncurkan tim khusus untuk memperkuat upaya mereka melawan kelompok kriminal ad hoc tokuryū yang anggotanya anonim.
Badan Kepolisian Nasional (NPA) dan Kepolisian Metropolitan Tokyo (MPD) mengambil langkah ini karena tidak ada tanda-tanda penurunan kejahatan yang dilakukan kelompok tokuryū, yang biasanya terhubung lewat media sosial untuk melakukan aktivitas ilegal seperti penipuan dan perampokan.
Tim baru ini akan mengumpulkan serta menganalisis informasi lintas organisasi untuk mengidentifikasi anggota inti tokuryū dan memusatkan kekuatan investigasi pada penangkapan serta pemberantasan kelompok tersebut.
Dalam sebuah upacara peluncuran kantor analisis informasi NPA, Komisaris Jenderal Yoshinobu Kusunoki menekankan, “Keberhasilan langkah-langkah kita akan sangat berpengaruh terhadap keamanan publik negara ini. Kita berada di tahap yang krusial.”
“Kita harus menemukan anggota inti kelompok, menangkap mereka dengan cara intensif dan strategis, serta menghancurkan model bisnis ilegal mereka,” tambah Kusunoki.
Kantor baru ini akan mengoordinasikan informasi tentang kelompok tokuryū yang dikumpulkan dari berbagai departemen kepolisian prefektur dan divisi internal, termasuk yang menangani investigasi kriminal dan keselamatan masyarakat. Analisis dari berbagai sudut diharapkan dapat mengidentifikasi tokoh kunci yang memberi arahan kepada pelaku dan mengelola dana, sehingga dapat menentukan target operasi. Teknologi kecerdasan buatan juga sedang dipertimbangkan untuk membantu analisis informasi serta pembuatan bagan organisasi kelompok tersebut.
Sementara itu, MPD mendirikan markas besar khusus untuk penyelidikan tokuryū. Dipimpin oleh wakil kepala kepolisian, tim beranggotakan 140 orang ini akan merancang strategi, termasuk menentukan undang-undang apa yang dapat diterapkan.
MPD juga membentuk tim khusus untuk memberantas kelompok tokuryū dengan mengerahkan petugas dari kepolisian prefektur di seluruh Jepang. Anggotanya akan ditingkatkan menjadi 200 orang pada musim semi mendatang.
Selain itu, MPD membentuk divisi investigasi khusus beranggotakan 450 orang yang berfokus pada penipuan dan kejahatan tokuryū lainnya, melalui reorganisasi biro investigasi kriminal dan pengendalian kejahatan terorganisasi.
Dalam upacara pembentukan markas besar tersebut, Kepala Kepolisian Metropolitan Yuji Sakoda berkata, “Saya berharap Anda akan mengambil berbagai langkah dengan lebih cepat dan bertekad menangkap para pemimpin kelompok.”
Polisi Jepang dapat melakukan penyelidikan lintas wilayah terhadap kejahatan terorganisasi berdasarkan instruksi dari komisaris jenderal NPA. Pihak berwenang kini mempertimbangkan untuk menerapkan metode penyelidikan lintas wilayah ini pada kasus tokuryū.
Selain itu, otoritas juga berencana memperkuat kerja sama dan berbagi informasi dengan tim investigasi luar negeri.
Sc ; JT