Sebuah kelompok pelestarian rusa di Jepang barat mengungkapkan pada 3 September bahwa populasi rusa di Taman Nara, salah satu destinasi wisata populer, terus meningkat selama empat tahun berturut-turut dan kini mencapai jumlah tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 1.465 ekor.
Namun, seiring dengan bertambahnya populasi, kasus cedera yang dialami wisatawan akibat interaksi dengan rusa juga meningkat. Hal ini terjadi karena pengunjung diperbolehkan memberi makan hewan tersebut dengan biskuit khusus bebas gula dan ramah pencernaan yang dijual di toko-toko sekitar taman, menurut Pemerintah Prefektur Nara yang kini mulai memberi peringatan dalam berbagai bahasa kepada turis.
Dalam survei visual yang dilakukan Yayasan Pelestarian Rusa Nara pada bulan Juli, dengan metode yang sama sejak 1953, staf menghitung jumlah rusa di taman (tidak termasuk area terbatas). Hasilnya tercatat 315 rusa jantan dewasa, 816 betina, dan 334 anak rusa. Jumlah ini melampaui total tahun lalu sebanyak 140 ekor dan melampaui rekor sebelumnya 1.388 ekor pada 2019. Populasi rusa sempat menurun pada 2020 dan 2021 saat pandemi COVID-19.
Kelompok pelestarian menyebut tingginya jumlah kelahiran anak rusa sebagai penyebab utama lonjakan populasi tahun ini.
Di sisi lain, pemerintah prefektur melaporkan bahwa cedera akibat interaksi dengan rusa meningkat sejak tahun fiskal 2021, dengan 159 kasus pada tahun fiskal 2024. Dari jumlah itu, 111 kasus dialami wisatawan asing. Kasus tersebut banyak dipicu oleh perilaku menyentuh rusa secara berlebihan saat berfoto maupun menggoda mereka dengan menahan biskuit.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah daerah bersama pihak terkait kini membagikan pamflet dalam bahasa Jepang, Inggris, dan Mandarin yang berisi imbauan agar turis tidak menyentuh maupun memprovokasi rusa, terutama menjelang musim kawin pada akhir Agustus.
“Rusa di Taman Nara memang jinak dan terbiasa dengan manusia, sehingga mudah dilupakan bahwa mereka sebenarnya adalah hewan liar,” kata Shu Ishikawa dari yayasan pelestarian. “Kami berharap para pengunjung ingat bahwa mereka sedang memasuki habitat alami rusa ketika berkunjung ke taman.”
Sc : mainichi