Menu

Dark Mode
50 Contoh Kalimat Ajakan dalam Bahasa Jepang, Lengkap dengan Artinya ‘Oishii’ Bukan Satu-satunya: Cara Lain Bilang Enak dalam Bahasa Jepang Tips Beli Tiket Shinkansen Lebih Murah Pengisi Suara Shion Hinamoto Umumkan Pensiun dari Dunia Seiyuu Game Kaiju No. 8 Rilis 31 Agustus, Hadirkan Karakter Baru dan Cerita Orisinal Anime Kingdom Musim ke-6 Tayang 4 Oktober, Ungkap Visual Utama dan Pemeran Baru

Culture

Satoyama: Harmoni Manusia dan Alam di Pedesaan Jepang

badge-check


					Satoyama: Harmoni Manusia dan Alam di Pedesaan Jepang Perbesar

Dalam keseharian masyarakat Jepang, ada konsep unik yang mengajarkan bagaimana manusia bisa hidup berdampingan secara harmonis dengan alam. Konsep itu dikenal dengan nama Satoyama (里山) — sebuah istilah yang menggambarkan lanskap pedesaan khas Jepang, perpaduan antara lahan pertanian, hutan, dan permukiman manusia yang terjaga keseimbangannya.

Apa Itu Satoyama?

Secara harfiah, kata satoyama terdiri dari dua bagian:

  • Sato (里) yang berarti “desa” atau “pemukiman”

  • Yama (山) yang berarti “gunung” atau “hutan”

Satoyama adalah wilayah antara desa dan hutan pegunungan yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai keperluan seperti pertanian, perburuan, dan pengumpulan hasil hutan. Satoyama bukan hanya tempat tinggal, tapi juga ekosistem yang seimbang di mana manusia dan alam saling mendukung.

Filosofi Harmoni dalam Satoyama

Di satoyama, masyarakat hidup dengan prinsip pengelolaan sumber daya alam secara lestari. Mereka menggunakan lahan dan hutan dengan cara yang tidak merusak lingkungan, contohnya:

  • Mengatur penebangan pohon agar tidak berlebihan

  • Menggunakan tanah pertanian secara bergiliran

  • Memanen hasil hutan seperti bambu dan jamur tanpa merusak habitat

Pendekatan ini memastikan keberlangsungan sumber daya untuk generasi sekarang dan yang akan datang.

Manfaat Satoyama bagi Alam dan Manusia

Satoyama memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Menjaga keanekaragaman hayati: Satoyama menjadi habitat bagi berbagai spesies tanaman dan hewan langka.

  • Pengendalian banjir dan erosi: Hutan yang terjaga membantu mengontrol aliran air dan menjaga kesuburan tanah.

  • Kesejahteraan masyarakat: Selain sebagai sumber penghidupan, satoyama juga memberi nilai budaya dan spiritual bagi penduduk desa.

Tantangan Modernisasi dan Upaya Pelestarian

Namun, dengan urbanisasi dan berkurangnya jumlah petani muda, satoyama mengalami tantangan besar. Banyak lahan mulai terlantar karena kurangnya pengelolaan manusia. Untuk itu, berbagai gerakan pelestarian satoyama muncul, baik dari pemerintah, komunitas lokal, hingga organisasi lingkungan.

Program-program edukasi dan wisata alam satoyama kini digalakkan untuk mengajak masyarakat mengenal pentingnya harmoni antara manusia dan alam.

Satoyama dan Inspirasi Global

Konsep satoyama mendapat perhatian internasional sebagai contoh pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Banyak negara belajar dari praktik tradisional Jepang ini untuk mengembangkan model hidup yang seimbang antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.


Satoyama lebih dari sekadar lanskap pedesaan; ia adalah simbol filosofi hidup orang Jepang yang menjunjung tinggi keseimbangan, keberlanjutan, dan rasa hormat terhadap alam. Dalam satoyama, manusia bukan penguasa alam, melainkan bagian yang bersinergi menjaga kelangsungan bumi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Ojigi: Membungkuk yang Bukan Sekadar Salam Bagi Orang Jepang

11 August 2025 - 19:30 WIB

Kiku no Gomon: Lambang Krisan yang Jadi Simbol Kekaisaran Jepang

9 August 2025 - 13:05 WIB

‘Shouji’ & ‘Fusuma’: Bukan Sekadar Pintu Geser, Tapi Filosofi Ruang

8 August 2025 - 18:45 WIB

Kakeibo: Catatan Keuangan Ibu Rumah Tangga Jepang yang Jadi Gaya Hidup Hemat

7 August 2025 - 20:00 WIB

🤝 Omoiyari: Rasa Empati Tanpa Perlu Diucapkan

6 August 2025 - 15:30 WIB

Trending on Culture