Menu

Dark Mode
Sandy Walsh, Personel Timnas Indonesia, Resmi Gabung Yokohama F Marinos untuk Musim J League 2025 Shogakukan Akan Luncurkan Layanan Pembaca Manga untuk Nintendo Switch di Jepang SoftBank Kembangkan Aplikasi SureTalk, Ubah Bahasa Isyarat Jadi Teks Cara Cerdas Mengatasi Jet Lag Saat Liburan ke Jepang: Tips Kesehatan dan Istirahat Jepang Dilanda Badai Salju Parah, Hokuriku Catat Rekor Tertinggi Fukuoka Akan Gunakan Tiket QR-Code untuk Subway pada 2028

Culture

Seiza: Seni Duduk dengan Cara Tradisional Jepang

badge-check


					Seiza: Seni Duduk dengan Cara Tradisional Jepang Perbesar

Di Jepang, cara duduk bukan hanya sekedar kebiasaan, tetapi sebuah seni dan tradisi yang dihargai sepanjang zaman. Salah satu cara duduk yang paling ikonik adalah seiza, sebuah posisi duduk tradisional yang telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang. Seiza mengajarkan lebih dari sekadar cara duduk, tetapi juga mengandung makna filosofis dan nilai-nilai yang mendalam tentang rasa hormat, disiplin, dan kesopanan.

Apa Itu Seiza?

Seiza secara harfiah berarti “duduk dengan posisi yang benar.” Dalam posisi ini, seseorang duduk di atas lutut mereka dengan punggung tegak dan telapak kaki rata di atas lantai, dengan kedua kaki disatukan di bawah tubuh. Posisi ini biasanya dilakukan tanpa kursi atau alas, yang membuatnya berbeda dari kebiasaan duduk di kursi yang umum di banyak budaya Barat.

Sebagai posisi duduk yang mendalam, seiza memerlukan keseimbangan tubuh yang sempurna dan mengutamakan disiplin serta kesabaran. Posisi ini dapat dilakukan saat berdoa, menghadiri upacara adat, atau dalam situasi formal di Jepang.

Sejarah dan Asal-Usul Seiza

Seiza memiliki sejarah yang panjang di Jepang, yang bermula pada periode Heian (794–1185). Pada masa itu, posisi duduk ini menjadi standar dalam kehidupan aristokrat dan digunakan dalam berbagai upacara keagamaan dan budaya. Seiza kemudian menjadi simbol formalitas dan rasa hormat yang sangat dihargai dalam berbagai aspek kehidupan Jepang.

Meskipun seiza mungkin terlihat sederhana, posisinya yang membutuhkan latihan dan konsentrasi menjadikannya cara duduk yang penuh makna. Seiza adalah bagian integral dari berbagai kegiatan tradisional Jepang, termasuk upacara minum teh, seni bela diri, dan kegiatan keagamaan Shinto atau Buddha.

Mengapa Seiza Begitu Penting?

Ada banyak alasan mengapa seiza dianggap lebih dari sekedar cara duduk biasa di Jepang:

  1. Mengajarkan Disiplin dan Kesabaran
    Duduk dalam posisi seiza membutuhkan latihan dan ketahanan fisik, karena posisi ini bisa terasa sangat menantang terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Selama berjam-jam, posisi ini mengajarkan ketenangan batin, disiplin, dan kesabaran.
  2. Melambangkan Rasa Hormat
    Seiza adalah bentuk penghormatan dalam berbagai konteks formal di Jepang. Dalam upacara-perayaan seperti wedding, saat bertamu ke rumah seseorang, atau acara keluarga, seiza menunjukkan rasa hormat yang dalam kepada tuan rumah atau orang yang lebih tua.
  3. Meningkatkan Keseimbangan dan Kekuatan Otot
    Meskipun terkesan sederhana, posisi ini memperkuat otot tubuh bagian bawah dan kaki, serta meningkatkan fleksibilitas tubuh. Seiza juga dapat membantu mengembangkan postur tubuh yang lebih baik dan keseimbangan yang lebih baik.
  4. Simbol Keharmonisan dan Ketenangan Batin
    Seiza merupakan bagian dari berbagai latihan meditasi Zen, yang menekankan pentingnya keharmonisan antara tubuh dan pikiran. Duduk dalam posisi ini memungkinkan seseorang untuk merenung dan menemukan ketenangan batin, menjauh dari gangguan dunia luar.

Cara Melakukan Seiza

Melakukan posisi seiza dengan benar memerlukan sedikit latihan dan ketekunan. Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk melakukan seiza:

  1. Mulai dengan Duduk di Lantai
    Tempatkan sebuah alas atau tatami di bawah Anda jika diperlukan untuk kenyamanan. Duduk dengan kaki terlipat dan letakkan lutut Anda di atas lantai.
  2. Posisikan Kaki
    Lipat kaki di bawah tubuh, dengan bagian telapak kaki menghadap ke bawah dan jari-jari kaki rata di bawah tubuh.
  3. Perhatikan Postur Tubuh
    Pertahankan punggung Anda tetap tegak dan bahu rileks. Jaga agar kepala tidak condong terlalu ke depan atau ke belakang.
  4. Tahan Posisi
    Jika Anda tidak terbiasa, posisi ini bisa sangat tidak nyaman pada awalnya. Cobalah untuk mulai dengan duduk dalam posisi seiza selama beberapa menit, dan secara bertahap tingkatkan durasinya seiring waktu.
  5. Gunakan Bantalan atau Matras
    Untuk mengurangi ketidaknyamanan, Anda dapat menggunakan bantalan kecil di bawah kaki atau lutut saat berlatih seiza.

Seiza dalam Kehidupan Sehari-Hari Jepang

Meskipun seiza adalah posisi yang umum dalam upacara formal, hal ini juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari Jepang, seperti saat duduk di rumah, di restoran tradisional Jepang, atau di ruang-ruang adat. Sebagai contoh, saat makan di restoran kaiseki (makan mewah dengan hidangan bertahap), pengunjung seringkali diminta untuk duduk dalam posisi seiza saat menikmati hidangan.

Selain itu, banyak seni bela diri Jepang seperti kendo dan aikido mengajarkan teknik seiza sebagai bagian dari ritual pemanasan atau saat melakukan meditasi.

Tantangan dan Manfaat Seiza

Posisi ini memang dapat terasa menantang, terutama bagi orang yang tidak terbiasa duduk dalam posisi seperti ini selama waktu yang lama. Namun, manfaat fisik dan mental dari berlatih seiza sangat banyak. Posisi ini dapat mengembangkan ketahanan mental, meningkatkan fokus, serta membantu menjaga keseimbangan tubuh.

Bagi mereka yang baru pertama kali mencobanya, penting untuk melakukannya secara bertahap. Anda dapat memulai dengan durasi pendek dan menambahkannya sesuai kenyamanan tubuh Anda.

Seiza bukan hanya tentang cara duduk, melainkan tentang filosofi dan disiplin dalam budaya Jepang yang mengajarkan ketenangan, rasa hormat, dan keseimbangan. Walaupun pada awalnya posisi ini bisa terasa tidak nyaman, manfaat yang diperoleh baik dari sisi fisik maupun mental akan jauh melebihi tantangan awalnya. Bagi siapa saja yang tertarik untuk mengenal lebih dalam budaya Jepang, seiza adalah langkah pertama yang sempurna untuk menghargai kesederhanaan dan kedalaman tradisi Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Festival Unik Jepang: Ritual Membakar Gunung di Wakakusa Yamayaki

8 February 2025 - 20:00 WIB

Kintsukuroi: Filosofi Memperbaiki yang Mengajarkan Arti Keindahan dalam Kerusakan

8 February 2025 - 16:10 WIB

Shimenawa: Tali Suci yang Menjadi Simbol Perlindungan dalam Budaya Jepang

5 February 2025 - 16:30 WIB

Tansu: Lemari Kayu Jepang yang Menyimpan Sejarah, Seni, dan Jiwa Zaman

4 February 2025 - 07:35 WIB

Konbini Jepang: Surga Kecil yang Bikin Hidup Lebih Mudah dan Menyenangkan!

3 February 2025 - 19:10 WIB

Trending on Culture