Polisi di Jepang menangkap seorang pria berusia 25 tahun, Riku Hotta, setelah ia tertangkap basah menendang seekor kelinci hingga mati di Okunoshima, sebuah pulau terkenal di Prefektur Hiroshima yang juga disebut Usagijima (Pulau Kelinci).
Okunoshima, yang dihuni sekitar 500 kelinci liar, adalah destinasi wisata populer berkat daya tarik kelinci-kelincinya yang ramah. Kelinci di pulau ini sangat terbiasa dengan manusia, karena pengunjung sering memberi mereka camilan khusus yang dijual di pulau tersebut. Namun, sejak akhir November 2024 hingga Januari 2025, total 77 kelinci ditemukan mati dengan cedera yang tidak wajar, seperti tulang patah dan luka fatal lainnya.
Hotta, seorang pekerja kantoran asal Kota Otsu di Prefektur Shiga, dilaporkan bepergian dari tempat tinggalnya yang jauh untuk melakukan aksi keji tersebut. Dia ditangkap pada 21 Januari, setelah seorang saksi melihatnya menendang seekor kelinci di jalur pejalan kaki. Kelinci itu mati tak lama kemudian.
Kasus ini menjadi semakin mengerikan karena kematian kelinci sebelumnya di pulau itu terjadi dalam tiga periode: akhir November, pertengahan Desember, dan awal Januari. Polisi kini menyelidiki apakah Hotta terlibat dalam serangkaian kematian tersebut, mengingat ia tidak perlu menjadi penduduk lokal untuk melakukannya, mengingat sifat pulau itu sebagai tempat wisata.
Hotta kini menghadapi dakwaan atas pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Hewan Jepang, yang melarang perlakuan kejam terhadap hewan. Tindakan brutalnya juga memanfaatkan kepercayaan kelinci terhadap manusia, membuat insiden ini semakin memilukan.
Okunoshima, yang dikenal sebagai tempat yang damai dan penuh keceriaan, kini tengah dirundung kesedihan atas tragedi ini. Pemerintah dan komunitas setempat berharap langkah hukum yang tegas dapat mencegah insiden serupa di masa depan.
Sc : asahi