Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang Saat Ke Event Natal & Illumination: Biar Makin Nyaman Menikmati Musim Dingin di Jepang Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya Novel Horor “Horror Collector” Dapat Adaptasi Anime TV, Tayang di NHK pada Musim Gugur 2026 Love Live! Nijigasaki Film Kedua Siap Tayang di Indonesia Januari 2025 Kereta Shinkansen di Kyushu Hadir dengan Desain Super Mario Mulai Februari 2026 Penggunaan Kartu My Number di Jepang Tembus 100 Juta, Kini Dipegang Hampir 80 Persen Penduduk

News

Serangan Beruang di Jepang Utara Ancam Pariwisata Musim Gugur

badge-check


					Serangan Beruang di Jepang Utara Ancam Pariwisata Musim Gugur Perbesar

Gelombang serangan beruang di wilayah timur laut Jepang (Tohoku) mulai mengganggu industri pariwisata lokal, dengan banyak wisatawan membatalkan kunjungan mereka selama musim puncak melihat daun maple yang biasanya menjadi andalan ekonomi daerah. Di Prefektur Iwate saja, lima orang telah tewas dalam serangan beruang sejak April, termasuk seorang pria di area Gembi yang ditemukan meninggal di luar rumahnya pada akhir Oktober.

Kawasan Gembikei yang terkenal dengan pemandangan musim gugurnya kini sepi pengunjung. Manajer sebuah fasilitas wisata setempat mengaku jumlah pengunjung menurun drastis, diduga karena pemberitaan serangan beruang di wilayah tersebut. Lebih parah lagi, hotel-hotel di kawasan onsen mengalami pembatalan reservasi hingga 20 persen, dengan penurunan pengunjung pemandian umum mencapai 70 persen pada hari tertentu.

“Ini sangat berat karena terjadi tepat di musim puncak,” keluh Hironori Takahashi, perwakilan penginapan Motoyugeto yang terletak sekitar 7 km dari lokasi serangan fatal di Kitakami. Beberapa bisnis onsen bahkan terpaksa menutup area pemandian terbuka mereka sebagai langkah pencegahan.

Di Prefektur Akita yang bertetangga, Taman Senshu yang populer untuk melihat daun maple harus ditutup berulang kali setelah terus menerus ada laporan penampakan beruang. Meski sempat dibuka kembali pada Selasa, taman itu harus ditutup lagi hanya beberapa jam kemudian karena munculnya beruang baru.

Eri Aoki, wisatawan asal Tokyo berusia 30 tahun, mengaku membatalkan rencana berkunjung ke onsen di wilayah tersebut awal November. “Menakutkan mengetahui beruang muncul di kawasan permukiman. Saya akan kembali setelah mereka hibernasi di musim dingin,” ujarnya.

Pemerintah kota Osaki di Prefektur Miyagi merespons dengan memasang tanda peringatan “Waspada Beruang” dalam empat bahasa di kawasan ngarai Narukokyo, sekaligus meningkatkan patroli keamanan. “Kami ingin meningkatkan kesadaran semua pengunjung, tanpa terkecuali, tentang risiko beruang,” tegas pejabat setempat.

Dengan total 13 kematian akibat serangan beruang di seluruh Jepang sejak April, wilayah Tohoku kini menghadapi tantangan berat: melindungi keselamatan warga dan wisatawan sambil mempertahankan pendapatan dari sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi regional.

Sc : KN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kereta Shinkansen di Kyushu Hadir dengan Desain Super Mario Mulai Februari 2026

6 December 2025 - 14:10 WIB

Penggunaan Kartu My Number di Jepang Tembus 100 Juta, Kini Dipegang Hampir 80 Persen Penduduk

6 December 2025 - 14:10 WIB

Ujian Konversi SIM Asing di Jepang Jauh Lebih Sulit, Tingkat Kelulusan Anjlok Drastis

6 December 2025 - 12:10 WIB

Rekor Baru Kasus Serangan Beruang di Jepang pada 2025

6 December 2025 - 11:10 WIB

Mantap King! 5 Pemagang Indonesia di Shiga Jepang Selamatkan Perempuan Jatuh ke Sungai dapat Penghargaan dari Polisi

6 December 2025 - 11:10 WIB

Trending on News