Sony Group Corp. pada Kamis meningkatkan proyeksi laba bersih untuk tahun fiskal yang berakhir Maret sebesar 11,3 persen menjadi 1,08 triliun yen (sekitar Rp113,4 triliun), mencetak rekor tertinggi, dengan alasan prospek yang lebih baik untuk bisnis game dan layanan jaringan mereka.
Raksasa elektronik dan hiburan Jepang ini sebelumnya memperkirakan laba bersih sebesar 980 miliar yen (sekitar Rp102,9 triliun), sambil merevisi perkiraan penjualannya naik 1,4 persen menjadi 13,20 triliun yen (sekitar Rp1.387 triliun). Kinerja kuartalan yang solid didorong oleh peningkatan penjualan perangkat keras.
Penjualan konsol PlayStation 5 dan perangkat lunaknya tetap kuat, kata Sony, seraya menambahkan bahwa meskipun pertumbuhan sensor otomotif melambat di Eropa dan Amerika Serikat, pasar ini berkembang di China, di mana teknologi mengemudi otonom semakin maju.
Perusahaan Jepang ini juga meningkatkan proyeksi laba operasionalnya untuk tahun fiskal saat ini menjadi 1,34 triliun yen (sekitar Rp140,7 triliun), naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,31 triliun yen (sekitar Rp137,6 triliun).
Presiden Sony Group, Hiroki Totoki, yang akan menjadi CEO pada 1 April, mengatakan pada Kamis bahwa perusahaan masih tertinggal dalam skala dan profitabilitas dibandingkan pesaing global teratas serta menghadapi “banyak tantangan” yang harus diselesaikan.
Selama sembilan bulan hingga Desember, Sony mencatat laba bersih sebesar 943,87 miliar yen (sekitar Rp99,1 triliun), naik 20,8 persen dari tahun sebelumnya, dengan penjualan 10,33 triliun yen (sekitar Rp1.086 triliun), meningkat 8,2 persen.
Sc : mainichi