Menu

Dark Mode
Warga Kitakyushu Demo Lawan Isu Sentimen Negatif tentang Warga Asing di Jepang KBRI Bantah Isu Viral Masuknya Pekerja Indonesia ke Jepang Akan Dihentikan pada 2026 Isu Warga Asing dan Bantuan Sosial Jadi Sorotan Jelang Pemilu Jepang Game Mobile Fire Force Akan Tamat pada Agustus, Refund Adolla Gems Dibuka Tips Jitu Dapet Kursi Favorit Saat Booking Pesawat ke Jepang ✈️ TNSK Luncurkan Manga Baru “Torimatorimasu” di Majalah Good! Afternoon Agustus

News

Startup Jepang ispace Targetkan Pendaratan di Bulan pada 6 Juni 2025

badge-check


					Startup Jepang ispace Targetkan Pendaratan di Bulan pada 6 Juni 2025 Perbesar

Startup Jepang ispace pada hari Selasa mengumumkan bahwa mereka menargetkan tanggal 6 Juni 2025 untuk pendaratan wahana bulan mereka, Resilience. Misi ini mengikuti keberhasilan wahana milik perusahaan AS, Blue Ghost, yang berbagi roket dengan Resilience dalam peluncuran Januari lalu menggunakan Falcon 9 milik SpaceX.

Blue Ghost berhasil mendarat di bulan pada Minggu lalu, menjadi misi swasta kedua yang mencapai prestasi tersebut, serta yang pertama mendarat dengan posisi tegak. Sebelumnya, wahana milik perusahaan AS lainnya mengalami insiden terjatuh saat pendaratan.

Kini, ispace berharap mendapatkan momen kejayaannya sendiri setelah kegagalan upaya pertama mereka pada tahun 2023, yang berakhir dengan “hard landing” dan tidak dapat diselamatkan.

“Dibandingkan dengan Misi 1, Misi 2 berjalan dengan sangat lancar sejak peluncuran,” kata CEO ispace, Takeshi Hakamada, dalam pernyataannya. “Saya merasa pengalaman dan pengetahuan dari misi sebelumnya telah dimanfaatkan dengan baik.”

Menurut ispace, jendela waktu pendaratan Resilience adalah antara 6 hingga 8 Juni, tergantung pada kondisi saat itu.

Meski berbagi roket peluncuran dengan Blue Ghost, Resilience membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai bulan. Wahana ini akan melakukan “lunar flyby” dan memasuki orbit transfer energi rendah sebelum akhirnya mendarat.

Pendaratan di bulan sangat menantang karena tidak adanya atmosfer yang membuat parasut tidak berguna. Sebagai gantinya, wahana harus mengandalkan kendali pendorong yang presisi untuk memperlambat kecepatan turun sambil bermanuver melewati medan yang berbahaya.

Hingga saat ini, hanya lima negara yang berhasil mendaratkan wahana secara lunak di bulan: Uni Soviet, Amerika Serikat, Tiongkok, India, dan Jepang.

Selain negara-negara tersebut, berbagai perusahaan swasta kini berlomba-lomba menawarkan eksplorasi luar angkasa yang lebih murah dan lebih sering dibandingkan misi pemerintah.

Pada tahun lalu, perusahaan AS Intuitive Machines menjadi perusahaan swasta pertama yang mendarat di bulan. Meskipun wahana mereka mendarat dalam posisi miring, misinya tetap dapat melakukan pengujian dan mengirimkan foto.

Kini, Intuitive Machines menargetkan pendaratan berikutnya dengan wahana Athena pada 6 Maret 2025. Misi ini akan mendarat lebih jauh ke selatan dibandingkan pendaratan bulan sebelumnya, membawa tiga rover, bor pencari es, serta drone lompatan inovatif sebagai daya tarik utama.

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Warga Kitakyushu Demo Lawan Isu Sentimen Negatif tentang Warga Asing di Jepang

16 July 2025 - 14:10 WIB

KBRI Bantah Isu Viral Masuknya Pekerja Indonesia ke Jepang Akan Dihentikan pada 2026

16 July 2025 - 12:10 WIB

Isu Warga Asing dan Bantuan Sosial Jadi Sorotan Jelang Pemilu Jepang

16 July 2025 - 10:10 WIB

Jepang Wajibkan Perusahaan Lindungi Karyawan dari Heatstroke, Bisa Kena Denda dan Penjara

15 July 2025 - 13:10 WIB

Perusahaan Jepang Semakin Banyak Pindahkan Kantor Pusat dari Tokyo ke Prefektur Lain

15 July 2025 - 12:15 WIB

Trending on News