Menu

Dark Mode
Mitos vs Fakta: Benarkah Jepang Tidak Ramah untuk Turis yang Tidak Bisa Bahasa Jepang? ‘Oishii’, ‘Umai’, dan ‘Bimi’: 3 Cara Memuji Makanan dalam Bahasa Jepang Omedetou! Youtuber Yuka Furukawa Umumkan Pernikahan dan Kehamilan Mariko Goto dan Go Yoshida Umumkan Perceraian Jepang Hampir Tak Punya Tempat Sampah di Jalan, Kok Bisa Tetap Bersih? Nissan Uji Coba Mobil Self-Driving di Jalanan Yokohama

News

Startup Jepang ispace Targetkan Pendaratan di Bulan pada 6 Juni 2025

badge-check


					Startup Jepang ispace Targetkan Pendaratan di Bulan pada 6 Juni 2025 Perbesar

Startup Jepang ispace pada hari Selasa mengumumkan bahwa mereka menargetkan tanggal 6 Juni 2025 untuk pendaratan wahana bulan mereka, Resilience. Misi ini mengikuti keberhasilan wahana milik perusahaan AS, Blue Ghost, yang berbagi roket dengan Resilience dalam peluncuran Januari lalu menggunakan Falcon 9 milik SpaceX.

Blue Ghost berhasil mendarat di bulan pada Minggu lalu, menjadi misi swasta kedua yang mencapai prestasi tersebut, serta yang pertama mendarat dengan posisi tegak. Sebelumnya, wahana milik perusahaan AS lainnya mengalami insiden terjatuh saat pendaratan.

Kini, ispace berharap mendapatkan momen kejayaannya sendiri setelah kegagalan upaya pertama mereka pada tahun 2023, yang berakhir dengan “hard landing” dan tidak dapat diselamatkan.

“Dibandingkan dengan Misi 1, Misi 2 berjalan dengan sangat lancar sejak peluncuran,” kata CEO ispace, Takeshi Hakamada, dalam pernyataannya. “Saya merasa pengalaman dan pengetahuan dari misi sebelumnya telah dimanfaatkan dengan baik.”

Menurut ispace, jendela waktu pendaratan Resilience adalah antara 6 hingga 8 Juni, tergantung pada kondisi saat itu.

Meski berbagi roket peluncuran dengan Blue Ghost, Resilience membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai bulan. Wahana ini akan melakukan “lunar flyby” dan memasuki orbit transfer energi rendah sebelum akhirnya mendarat.

Pendaratan di bulan sangat menantang karena tidak adanya atmosfer yang membuat parasut tidak berguna. Sebagai gantinya, wahana harus mengandalkan kendali pendorong yang presisi untuk memperlambat kecepatan turun sambil bermanuver melewati medan yang berbahaya.

Hingga saat ini, hanya lima negara yang berhasil mendaratkan wahana secara lunak di bulan: Uni Soviet, Amerika Serikat, Tiongkok, India, dan Jepang.

Selain negara-negara tersebut, berbagai perusahaan swasta kini berlomba-lomba menawarkan eksplorasi luar angkasa yang lebih murah dan lebih sering dibandingkan misi pemerintah.

Pada tahun lalu, perusahaan AS Intuitive Machines menjadi perusahaan swasta pertama yang mendarat di bulan. Meskipun wahana mereka mendarat dalam posisi miring, misinya tetap dapat melakukan pengujian dan mengirimkan foto.

Kini, Intuitive Machines menargetkan pendaratan berikutnya dengan wahana Athena pada 6 Maret 2025. Misi ini akan mendarat lebih jauh ke selatan dibandingkan pendaratan bulan sebelumnya, membawa tiga rover, bor pencari es, serta drone lompatan inovatif sebagai daya tarik utama.

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Layanan Shinkansen di Jepang Kembali Normal Setelah Insiden Kereta Terlepas

17 March 2025 - 11:10 WIB

Jumlah Pengunjung Museum Perdamaian Hiroshima Capai 80 Juta Orang

17 March 2025 - 10:10 WIB

Osaka Expo 2025 Hadapi Tantangan Menjelang Pembukaan

15 March 2025 - 15:10 WIB

Upah Pekerja Paruh Waktu di Jepang Naik Rekor 6,53% di Tengah Tren Kenaikan Gaji

15 March 2025 - 12:10 WIB

Jumlah Warga Asing yang Tinggal di Jepang Mencapai Rekor Baru 3,7 Juta, China Paling Banyak

15 March 2025 - 10:10 WIB

Trending on News