Suzuki berhasil mengalahkan Mercedes-Benz sebagai merek mobil impor terlaris di Jepang pada bulan Juni, berkat dua SUV ringkas buatan India — Jimny Nomad dan Fronx.
Data dari Japan Automobile Importers Association pada hari Jumat menunjukkan bahwa Suzuki mengimpor 4.780 unit kendaraan ke Jepang bulan lalu meningkat 230 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan menggeser Mercedes-Benz dari posisi teratas. Suzuki juga meraih posisi nomor satu pada bulan April.
Meski Honda juga dikenal sebagai merek Jepang yang mengimpor produknya sendiri, pencapaian Suzuki tergolong mencolok karena perusahaan ini masih tergolong kecil dalam volume produksi global, jauh di bawah pemimpin pasar seperti Toyota.
Isu impor mobil kembali jadi sorotan seiring tekanan dari Presiden AS Donald Trump, yang menuntut Jepang untuk mengimpor lebih banyak mobil buatan Amerika dan mengancam dengan tarif tambahan.
“Konsumen Jepang tidak terlalu peduli mobilnya dibuat di Thailand, India, atau Jepang, selama itu mobil yang mereka inginkan,” ujar Takeshi Miyao, analis dari konsultan otomotif Carnorama.
Miyao menilai produsen AS seperti GM dan Ford gagal bersaing di Jepang karena tidak menawarkan produk yang cocok dengan pasar lokal, seperti mobil mini kei car yang digemari masyarakat Jepang.
Model Jimny Nomad, versi lima pintu dari SUV mungil Jimny yang populer, langsung meledak di pasar. Dengan harga mulai dari 2,65 juta yen (sekitar Rp307 juta), Suzuki menerima sekitar 50.000 pre-order sebelum penjualan resmi dimulai pada April, padahal target awal hanya 1.200 unit per bulan. Suzuki bahkan menutup pemesanan hanya empat hari setelah peluncuran karena lonjakan permintaan.
Suzuki berencana meningkatkan produksi Jimny Nomad di India mulai Juli, yang diperkirakan akan terus menaikkan angka impor. Suzuki juga telah mulai mengimpor Fronx, SUV ringkas lain buatan India, sejak Oktober 2024.
Suzuki memang memiliki sejarah panjang di India, tempat produksi mobilnya dilakukan melalui Maruti Suzuki India, anak perusahaannya yang dominan di pasar lokal karena biaya tenaga kerja dan produksi yang rendah. Suzuki memperkirakan pasar mobil India akan mencapai 20 juta unit per tahun pada 2047, dan menargetkan 50% pangsa pasar untuk Maruti Suzuki pada 2030.
Honda juga meraih sukses dengan SUV ringkas buatan India, WR-V, yang diluncurkan pada Maret tahun lalu dengan harga mulai dari 2,1 juta yen. Registrasi mobil impor Honda melonjak 22 kali lipat pada 2024, mencapai 45.107 unit, menjadikannya importir terbesar di Jepang pada kuartal pertama 2025.
Namun untuk paruh pertama tahun ini, Mercedes-Benz tetap memimpin dengan 25.016 unit kendaraan impor, diikuti Honda dengan sekitar 22.000 unit, sementara Suzuki berada di posisi ketiga, dan Nissan di posisi kesembilan dengan crossover Kicks buatan Thailand.
Sementara itu, Jeep dari grup Stellantis juga menunjukkan performa solid, menjual lebih dari 4.000 unit dari Januari hingga Juni, mengungguli merek AS lainnya seperti GM dan Ford.
Sc : JT