Paspor Jepang tidak lagi menduduki posisi terkuat di dunia sesuai indeks terbaru Henley & Partners untuk tahun 2025. Sebelumnya Jepang telah lama bertengger di posisi pertama, kini posisinya digeser oleh Singapura.
McDonald’s Jepang Hentikan Penggunaan Sedotan Kertas Mulai November
Menurut data resmi Henley Passport Index, paspor Singapura menjadi yang paling kuat secara global dengan akses bebas visa atau visa-on-arrival ke 193 negara dan wilayah. Jepang bersama Korea Selatan sama-sama berada di posisi kedua, dengan akses ke 190 tujuan tanpa perlu mengurus visa terlebih dahulu sedangkan Jepang di peringkat ke 3 edngan 189 negara tanpa perlu mengurus visa.
Mengapa Jepang turun ke posisi kedua?
Beberapa faktor yang diperhatikan analisis adalah:
-
Mobilitas global semakin kompetitif, dengan banyak negara memperluas akses bebas visa dan memperkuat hubungan diplomatik.
-
Posisi Jepang sebelumnya sebagai pemimpin selama beberapa tahun membuat negara tersebut “tersaingi” oleh negara-negara yang agresif meningkatkan akses visa bagi warganya.
China Perpanjang Bebas Visa untuk Warga Jepang hingga Akhir 2026
Jeanetta Gunawan
-
Meskipun akses bebas visa Jepang tetap sangat tinggi, pergeseran kecil dalam angka dan kebijakan relatif negara lain sudah cukup membuat peringkat berubah.
Bagi warga Jepang, meskipun peringkatnya telah turun, paspor mereka masih tetap sangat kuat secara global akses ke sekitar 190 negara menjadikannya salah satu paling bebas bepergian di dunia. Namun turunnya posisi menunjukkan bahwa Jepang tidak bisa berpuas diri dan perlu terus menjaga serta memperkuat diplomasi dan kebijakan visa agar tetap kompetitif.
Bagi pemerintah, angka ini menjadi pengingat bahwa kekuatan paspor bukan hanya soal sejarah atau reputasi saja, tapi dinamika hubungan antarnegara, perjanjian visa, serta respon terhadap perubahan global memainkan peran besar.
Pergeseran posisi paspor Jepang dari nomor satu ke nomor dua menandakan perubahan lanskap mobilitas global. Meskipun demikian, paspor Jepang masih berada di tingkat elite dunia tetapi negara ini kini harus menyikapi bahwa dominasi dalam hal “kebebasan berpergian internasional”.
Sc : henleyglobal







