Menu

Dark Mode
Gerbong First-Class Chuo Rapid Line Hadirkan Konser Musik Live Sepanjang November Ulah Turis? Cegah Vandalisme, Bambu di Arashiyama Kyoto Ditebang Sebagian Gubernur Niigata Dikabarkan Siap Setujui Restart Reaktor Nuklir TEPCO Pertama Sejak Fukushima Bahasa Jepang Saat Mengikuti Event Idol & Handshake Event Kebakaran Besar di Kota Oita Hanguskan 170an Bangunan, Satu Orang Tewas Pemerintah Jepang Bentuk Markas Strategi Populasi untuk Atasi Krisis Jumlah Penduduk

TRAVEL

Terlalu Banyak Wisatawan, Desa Shirakawa Luncurkan Panduan Baru

badge-check


					Terlalu Banyak Wisatawan, Desa Shirakawa Luncurkan Panduan Baru Perbesar

Desa Shirakawa di Prefektur Gifu telah merilis sebuah buku panduan wisata yang tidak biasa untuk mengatasi permasalahan overtourism di kawasan Warisan Budaya Dunia UNESCO yang terkenal dengan rumah-rumah tradisional beratap jerami gaya gassho-zukuri.

Panduan bertajuk “Reconnecting Shirakawago” ini menekankan bahwa lanskap desa bukanlah taman hiburan, melainkan area tempat tinggal warga lokal.

Buku panduan tersebut tidak hanya memberikan informasi wisata, tetapi juga membahas tantangan yang dihadapi oleh desa berpenduduk sekitar 1.500 orang serta memberikan imbauan dan etika berkunjung bagi wisatawan.

“Warga desa sudah terlalu lelah untuk selalu menyambut wisatawan dengan tangan terbuka,” ujar seorang pejabat dari bagian promosi pariwisata desa. “Panduan ini dibuat karena kami ingin pengunjung berwisata secara bertanggung jawab.”

Fokus pada Etika, Bukan Objek Wisata

Alih-alih menonjolkan spot terkenal, panduan ini lebih banyak berisi aturan dan etika dasar berkunjung, seperti:

  • Dilarang berwisata di malam hari

  • Larangan merokok di jalan dan membuang puntung rokok sembarangan

  • Tidak boleh menggunakan kembang api atau sumber api lainnya

  • Bawa pulang sampah sendiri

  • Parkir hanya di tempat resmi milik desa

  • Larangan penggunaan drone

Panduan ini juga memuat komik empat panel yang menggambarkan reaksi warga terhadap wisatawan asing yang masuk tanpa izin dan sembarangan berdoa di altar Buddha rumah warga.

Tujuan: Sebar Wisatawan & Ringankan Beban Warga

Jumlah wisatawan melonjak dari 770.000 orang pada tahun 1995 menjadi 2,15 juta pada 2019. Pada 2024, jumlahnya kembali tinggi mencapai 2,08 juta orang, menciptakan kemacetan dan mengganggu aktivitas warga.

Pemerintah desa berharap wisatawan tidak hanya memadati zona utama, tetapi juga menjelajahi area Shirakawago yang lebih luas, seperti Rumah Toyama, Bendungan Miboro, dan kawasan onsen.

Panduan ini disebarkan di kantor Prefektur Gifu di Tokyo dan toko oleh-oleh di Nagoya, serta dapat diunduh melalui situs resmi desa Shirakawa. Pemerintah desa juga tengah mempertimbangkan versi multibahasa agar dapat diakses wisatawan mancanegara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kesalahan Umum Orang Indonesia Saat Pertama Kali ke Jepang

19 November 2025 - 06:17 WIB

Nintendo Buka Toko Pertama di Fukuoka Jepang, Terbesar dari Semua Lokasi Resmi

15 November 2025 - 10:10 WIB

Trik Dapet Hotel Murah di Tokyo Tanpa Harus Tidur di Hostel

14 November 2025 - 19:50 WIB

Siap-siap Guys! Poképark Kanto Buka Lebih Cepat dari Rencana, Tiket Mulai Dijual 21 November

12 November 2025 - 17:10 WIB

Cara Mengatur Budget Harian Traveling di Jepang

10 November 2025 - 20:00 WIB

Trending on TRAVEL