Menu

Dark Mode
Singkatan di Chat Jepang: Apa itu ‘w’, ‘www’, ‘orz’, dan Lainnya? Bawa Anak ke Jepang? Ini Tips Liburan Keluarga Anti-Rewel Nintendo Umumkan Penjualan Switch 2 Tembus 6 Juta Unit, Prediksi 15 Juta Unit Terjual Hingga Maret 2026 Film Barefoot Gen is Still Mad Siap Tayang November, Angkat Warisan Manga Ikonik tentang Bom Hiroshima Jepang Rencanakan Kenaikan Rekor Upah Minimum Nasional ¥63 per Jam Mulai Oktober 2025 Peringati 80 Tahun Bom Atom, Nagasaki Serukan Perdamaian dan Hentikan Konflik Global

News

Tokyo Hentikan Sementara Layanan Helikopter Medis Darurat karena Kekurangan Mekanik

badge-check


					Tokyo Hentikan Sementara Layanan Helikopter Medis Darurat karena Kekurangan Mekanik Perbesar

Pemerintah Metropolitan Tokyo menghentikan sementara operasional helikopter medis darurat, yang dikenal sebagai doctor helicopter, sejak Kamis lalu akibat kekurangan staf. Penghentian ini berlangsung hingga Minggu, dan akan kembali dilakukan pada 24–26 Agustus mendatang.

Doctor helicopter atau doctor-heli digunakan untuk mengangkut pasien darurat ketika transportasi udara dinilai lebih cepat dan efisien dibanding ambulans darat.

Menurut Pemerintah Metropolitan Tokyo, program doctor helicopter dioperasikan bersama Rumah Sakit Universitas Kyorin, dengan pelaksanaan operasional pesawat diserahkan kepada Hirata Gakuen, lembaga pelatihan penerbangan berbasis di Kobe.

Hirata Gakuen tidak dapat menyediakan mekanik pada periode penghentian layanan kali ini karena beberapa mekanik meninggalkan pekerjaan secara bersamaan. Lembaga tersebut kini tengah merekrut staf baru dan menargetkan kembali beroperasi penuh mulai bulan depan.

Meski dapat digunakan di seluruh wilayah Tokyo, helikopter ini terutama dioperasikan di wilayah pegunungan Distrik Tama, Tokyo Barat, di mana perjalanan udara lebih praktis. Berdasarkan data terbaru pemerintah metropolitan, helikopter ini telah dikerahkan sebanyak 1.360 kali pada tahun fiskal 2023.

Selama penghentian sementara, layanan ambulans akan dimaksimalkan bekerja sama dengan dinas pemadam kebakaran agar pasien tetap segera mendapatkan penanganan medis, sebagaimana prosedur saat cuaca buruk menghambat penerbangan.

Kekurangan staf di Hirata Gakuen yang memicu penghentian ini bersifat sementara. Namun, pemerintah metropolitan mencatat adanya kekurangan mekanik secara kronis untuk perawatan dan operasional doctor helicopter, tidak hanya di Tokyo tetapi juga di seluruh Jepang. Umumnya, setiap prefektur mengandalkan satu lembaga saja untuk mengoperasikan layanan ini, bahkan dalam beberapa kasus, staf pensiunan harus memperpanjang masa kerja untuk mengisi kekosongan.

Seiring meningkatnya permintaan layanan doctor helicopter, terutama akibat seringnya bencana alam di Jepang, Kementerian Transportasi terus berupaya menambah jumlah pilot dan melatih lebih banyak mekanik di industri penerbangan. Sebuah panel ahli telah merilis laporan akhir mengenai rencana masa depan pada awal tahun ini.

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jepang Rencanakan Kenaikan Rekor Upah Minimum Nasional ¥63 per Jam Mulai Oktober 2025

9 August 2025 - 14:10 WIB

Peringati 80 Tahun Bom Atom, Nagasaki Serukan Perdamaian dan Hentikan Konflik Global

9 August 2025 - 14:10 WIB

Jepang Mulai Kerahkan Jet Tempur Siluman F-35B di Miyazaki

9 August 2025 - 10:10 WIB

Polisi Tokyo Ambil Tindakan Disipliner Terhadap 19 Pejabat Atas Kasus Salah Penangkapan 3 Pria

8 August 2025 - 16:10 WIB

BMKG Jepang Keluarkan Peringatan Hujan Lebat Khusus untuk Kirishima, Prefektur Kagoshima

8 August 2025 - 10:10 WIB

Trending on News