Empat asosiasi pedagang di distrik wisata Asakusa, Tokyo, bersatu untuk mempromosikan jalan sepanjang 3 km sebagai shotengai (jalan perbelanjaan) terpanjang di Jepang.
Mereka membentuk Tokyo Kokusai-dori Shinko-kai pada November lalu untuk mengangkat Tokyo Metropolitan Road Route 462, yang juga dikenal sebagai Kokusai-dori Avenue, sebagai pusat perbelanjaan terpanjang di negara ini.
Dengan panjangnya, jalan ini melampaui Tenjinbashisuji di Osaka yang memiliki panjang 2,6 km, sebelumnya dianggap sebagai shotengai terpanjang.
Dari Sejarah Musik hingga Daya Tarik Wisatawan
Di pusat shotengai baru ini terdapat Asakusa Kokusai-dori, hanya beberapa blok dari Kuil Sensoji yang terkenal. Jalan ini sering disebut Beat Street karena dulunya merupakan pusat produksi gendang taiko dan bisnis musik lainnya.
Kini, jalan ini dipenuhi wisatawan yang mengenakan kimono, naik jinrikisha (becak Jepang), atau mengantre di restoran populer.
Ketua Tokyo Kokusai-dori Shinko-kai, Kousei Ogura, mengatakan bahwa tujuan utama inisiatif ini adalah revitalisasi.
“Ada beberapa area dengan sedikit toko yang terasa sepi. Kami ingin melibatkan pemilik toko dari area tersebut dan bekerja sama sebagai komunitas shotengai,” ujarnya.
Debat: Apakah Tokyo Layak Mengklaim Gelar Ini?
Meski jumlah total toko dan restoran di Kokusai-dori Avenue diperkirakan mencapai 300, sebagian besar—sekitar 280 toko—berada di area 850 meter Asakusa Kokusai-dori.
Sebagai perbandingan, Tenjinbashisuji di Osaka memiliki sekitar 800 toko dalam satu arcade tertutup, membuatnya lebih padat dibandingkan Kokusai-dori yang merupakan jalan enam jalur terbuka.
Tidak sedikit yang menilai langkah Tokyo ini “licik” karena hanya menggabungkan beberapa jalan dan mengklaimnya sebagai shotengai terpanjang.
Ogura merespons dengan santai:
“Kami menerima berbagai pendapat, dan kami senang mendengarnya. Itu berarti orang mulai mengenal Tokyo Kokusai-dori Shinko-kai.”
Membangun Reputasi dengan Event dan Kolaborasi
Untuk memperkuat citranya, Tokyo Kokusai-dori Shinko-kai berencana mengadakan event dan kerja sama bisnis di sepanjang jalan ini.
Namun, perdebatan ringan muncul mengenai definisi shotengai. Banyak orang Jepang membayangkan shotengai sebagai jalur perbelanjaan beratap yang dipenuhi toko-toko, seperti yang ada di Osaka.
Menurut data dari Small and Medium Enterprise Agency Jepang, shotengai didefinisikan sebagai distrik perbelanjaan dengan minimal 30 toko atau restoran.
Ogura sendiri lebih menekankan pada semangat kebersamaan:
“Shotengai adalah tentang semua orang bekerja sama untuk menghidupkan jalan. Itu yang terpenting,” katanya.
Sc : KN