Menu

Dark Mode
Gundam Base Pertama di AS Resmi Dibuka di Chicago, Hadirkan Produk Eksklusif dan Patung Gundam Setinggi 6 Kaki Mau Sewa Kimono? Bahasa Jepang untuk Dunia Penyewaan Kimono: Biar Lancar Saat Dressing & Photoshoot Jepang Luncurkan Bus Malam dengan Kursi Rata ala “Kapsul Tidur”, Nyaman untuk Perjalanan 10 Jam Code Geass Umumkan Anime Baru, Kolaborasi dengan Gundam Wing, dan Deretan Proyek Besar untuk Ulang Tahun ke-20 Gundam Hathaway Tayang Versi Re-Cut di TV, Sekaligus Umumkan Update Film Kedua Jepang Kembangkan Layanan Ride-Share Berbasis AI

Culture

Torii: Gerbang Sakral, Simbol Batas Dunia Manusia dan Dewa di Jepang

badge-check


					Torii: Gerbang Sakral, Simbol Batas Dunia Manusia dan Dewa di Jepang Perbesar

Kalau kamu pernah mengunjungi kuil Shinto di Jepang, pasti pernah melihat Torii, gerbang ikonik berwarna merah terang yang berdiri gagah di pintu masuk kuil. Bagi orang Jepang, torii bukan sekadar dekorasi, melainkan simbol batas sakral antara dunia manusia (seken) dan dunia para kami (dewa dalam kepercayaan Shinto).

🏮 Makna Torii: Pintu Menuju Kesucian

Kata torii secara harfiah berarti “tempat burung bertengger”, namun secara makna spiritual, torii adalah penanda bahwa area di balik gerbang tersebut adalah ruang suci. Begitu seseorang melangkah melewati torii, artinya dia memasuki tempat para dewa bersemayam dan harus bersikap hormat.

Karena itulah, orang Jepang selalu membungkuk hormat sebelum dan sesudah melewati torii. Ini cara halus menunjukkan penghormatan kepada kami yang dipercaya menjaga kuil tersebut.

🎐 Kenapa Torii Berwarna Merah?

Warna merah (atau vermilion) dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa perlindungan. Cat merah juga tahan cuaca dan jamur, sehingga selain makna spiritual, ia juga menjaga torii tetap awet meski berdiri ratusan tahun.

Beberapa torii ikonik, seperti ribuan gerbang di Fushimi Inari Taisha (Kyoto), bahkan membentuk lorong panjang yang memandu pengunjung mendekat pada pusat kuil.

⛩️ Jenis Torii dan Penempatannya

Tidak semua torii sama persis. Ada torii kayu polos tanpa cat di kuil gunung, atau torii batu di jalan desa. Biasanya, torii berdiri di jalan menuju kuil, tapi kadang bisa ditemukan di tengah laut seperti di Itsukushima (Miyajima), seolah ‘mengapung’ saat air pasang.

Beberapa taman Jepang juga sengaja membangun torii mini sebagai simbol keberkahan. Bahkan di perkotaan, torii kecil bisa ditemukan di sudut-sudut gedung sebagai penanda altar dewa pelindung lokal.

Pelajaran dari Torii

Torii mengajarkan orang Jepang untuk selalu ingat bahwa ada ruang sakral yang harus dijaga dan dihormati, meski tampak sederhana. Bagi pengunjung, ini pengingat halus untuk tenang, menjaga sikap, dan meninggalkan masalah duniawi sejenak.

Jadi, kalau suatu hari kamu melewati torii, cobalah berhenti sebentar, membungkuk, dan rasakan suasana damai yang mengalir dari tradisi kuno ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Tsumami Zaiku: Seni Merangkai Bunga Kain untuk Hiasan Rambut Jepang

1 December 2025 - 16:45 WIB

Senpāi–Kōhai: Hirarki Sosial Jepang dari Sekolah hingga Dunia Kerja

22 November 2025 - 14:30 WIB

Miai: Perjodohan Ala Jepang yang Tetap Eksis di Era Dating App

21 November 2025 - 13:43 WIB

Trending on Culture