Bulan ini, Jepang mulai mengucapkan selamat tinggal pada kereta peluru khusus “Doctor Yellow” yang terkenal. Selama sekitar 60 tahun sejak generasi pertama, kereta ini telah berperan dalam mendiagnosis kerusakan pada jalur shinkansen berkecepatan tinggi di negara tersebut.
“Doctor Yellow” telah menjadi legenda di kalangan penggemar kereta api Jepang karena jadwal operasinya yang dirahasiakan. Keberadaannya yang misterius memunculkan mitos bahwa siapa pun yang melihatnya akan diberkahi dengan kebahagiaan.
Dua kereta Doctor Yellow, edisi T4 dan T5, masing-masing beroperasi di jalur shinkansen Tokaido dan Sanyo, yang membentang dari Tokyo hingga Stasiun Hakata di Fukuoka. Operasi T4 akan berakhir bulan ini, sedangkan T5 direncanakan pensiun setelah tahun 2027, menurut operatornya.
JR Central, pemilik T4, mengumumkan pada Juni bahwa kereta ini akan pensiun tanpa penerus. Sebagai gantinya, kereta peluru N700S yang membawa penumpang akan dilengkapi dengan peralatan pengujian mulai 2027 untuk memeriksa jalur dan kabel. Sementara itu, T5, milik JR West, pertama kali beroperasi pada 2005.
Tuna Super Mahal: Terjual 207 Juta Yen di Lelang Tahun Baru Tokyo!
Popularitas “Doctor Yellow” terlihat dari acara di pabrik Hamamatsu JR Central pada Oktober, di mana pengunjung dapat tur di dalam kereta sebagai bagian dari perayaan 60 tahun shinkansen. Penjualan merchandise bertema Doctor Yellow juga melonjak sembilan kali lipat setelah pengumuman pensiunnya.
Generasi pertama Doctor Yellow, T1, diperkenalkan tak lama setelah layanan shinkansen dimulai pada 1964. Kereta seri 0 dicat kuning agar mudah terlihat saat bekerja di malam hari. Seiring bertambahnya operasi di siang hari, nama “Doctor Yellow” dan “train doctor” pun masuk ke kosakata umum.
Teknologi pada T4 dan T5 memungkinkan mereka berlari hingga kecepatan 270 km/jam sambil memindai deformasi rel dengan presisi milimeter. Inspeksi dilakukan sekitar setiap 10 hari dalam perjalanan pulang-pergi lebih dari 1.000 km antara Tokyo dan Hakata.
“Yang bisa saya ungkapkan hanyalah rasa terima kasih atas layanan panjang kereta ini,” kata Hiroya Mochizuka dari JR Central. Mengenai pensiunnya, ia dengan bercanda berharap para penumpang membayangkan bahwa kereta tersebut “menjadi dokter yang naik kereta dan melanjutkan pekerjaan diagnostiknya.”
Sc : JT