Menu

Dark Mode
oyota Prediksi Laba Turun Hampir 35% Akibat Tarif Trump dan Penguatan Yen RI–Jepang Perkuat Kerja Sama Investasi, Fokus pada Stabilitas Ekonomi Peringatan Heatstroke Dimulai Lagi di Jepang: Lebih dari 97.000 Kasus Tahun Lalu, Mayoritas Lansia Laba Tahunan Nintendo Turun 43%, Tapi Optimis Bangkit Lewat Peluncuran Switch 2 Pengisi Suara Chinami Hashimoto Umumkan Pernikahan Cara Halus Menolak dalam Bahasa Jepang tanpa Mengatakan ‘Tidak’

News

Yamanashi Hentikan Rencana LRT ke Gunung Fuji, Pilih Tram Ban Karet untuk Jaga Lingkungan

badge-check


					Yamanashi Hentikan Rencana LRT ke Gunung Fuji, Pilih Tram Ban Karet untuk Jaga Lingkungan Perbesar

Pemerintah Prefektur Yamanashi mengumumkan pada Senin bahwa mereka membatalkan rencana pembangunan jalur kereta ringan (LRT) ke stasiun kelima Gunung Fuji karena kekhawatiran publik terkait dampak lingkungan. Sebagai gantinya, kini dipertimbangkan penggunaan tram berban karet yang lebih ramah lingkungan.

Gubernur Yamanashi, Kotaro Nagasaki, menyatakan bahwa tram ini akan menggunakan sensor untuk mengikuti garis putih atau penanda magnetik di jalan yang ada, sehingga tidak memerlukan jalur kereta baru. Tram bertenaga hidrogen ini dirancang mampu membawa hingga 120 penumpang dan memiliki dua gerbong. Untuk mendukung proyek ini, penggunaan mobil pribadi menuju stasiun kelima akan dibatasi.

Sebelumnya, rencana jalur kereta ringan dijanjikan oleh Nagasaki selama pemilihan gubernur 2019. Namun, bulan ini, sekitar 70.000 tanda tangan dari kelompok masyarakat diserahkan kepada gubernur, menolak rencana tersebut karena khawatir akan kerusakan lingkungan dan risiko longsoran salju.

Gunung Fuji, yang menjadi ikon Jepang dan Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO, menarik banyak wisatawan domestik dan internasional setiap tahun. Namun, popularitasnya menimbulkan masalah seperti overtourism dan fenomena “bullet climbing,” di mana pendaki mencoba mencapai puncak untuk melihat matahari terbit tanpa istirahat.

Sebagai langkah baru, pendaki dari sisi Yamanashi dikenai biaya masuk sebesar 2.000 yen (sekitar Rp280.000) pada musim panas ini. Namun, sisi Shizuoka belum memberlakukan biaya serupa.

Dengan perubahan ini, Yamanashi berharap dapat mengatasi lonjakan wisatawan sekaligus menjaga keindahan alami Gunung Fuji untuk generasi mendatang.

Sc : kyodo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

oyota Prediksi Laba Turun Hampir 35% Akibat Tarif Trump dan Penguatan Yen

9 May 2025 - 13:23 WIB

Peringatan Heatstroke Dimulai Lagi di Jepang: Lebih dari 97.000 Kasus Tahun Lalu, Mayoritas Lansia

9 May 2025 - 11:10 WIB

Laba Tahunan Nintendo Turun 43%, Tapi Optimis Bangkit Lewat Peluncuran Switch 2

9 May 2025 - 10:10 WIB

Jepang Tetap Jadi Favorit Wisatawan China untuk Berlibur Meskipun Ada Peringatan

8 May 2025 - 16:10 WIB

Fujitsu dan Riken Kembangkan Komputer Kuantum Superkonduktor dengan 256 Qubit, Targetkan 1.000 Qubit pada 2026

8 May 2025 - 15:30 WIB

Trending on Teknologi