Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang Saat Memesan Makanan Delivery: Dari Telepon sampai Aplikasi Kadomatsu: Hiasan Bambu Tahun Baru untuk Menyambut Dewa Keberuntungan Novel Kyōkai no Melody Karya Toshiya Miyata Diadaptasi Menjadi Anime TV Polisi Kyoto Tangkap Warga Indonesia karena Menampung 7 Overstay Jepang dan Indonesia Gelar Pertemuan untuk Bahas Pertahanan di Tokyo Bahas Kerja Sama Maritim Nintendo Buka Toko Pertama di Fukuoka Jepang, Terbesar dari Semua Lokasi Resmi

Culture

🎁 Shugi Bukuro: Amplop Spesial untuk Hadiah Pernikahan & Upacara

badge-check


					🎁 Shugi Bukuro: Amplop Spesial untuk Hadiah Pernikahan & Upacara Perbesar

Jika kamu pernah menghadiri pernikahan di Jepang, kamu mungkin akan melihat tamu membawa amplop cantik berhiaskan tali pita tradisional. Itu bukan sembarang amplop—itu adalah shūgi bukuro (祝儀袋), amplop khusus untuk memberikan uang sebagai hadiah dalam acara formal seperti pernikahan.

Namun, shugi bukuro bukan sekadar wadah uang. Ia adalah simbol dari etika, estetika, dan budaya memberi di Jepang yang penuh makna dan aturan.


💌 Apa Itu Shūgi Bukuro?

Shūgi bukuro adalah amplop hias berbahan kertas tebal dan dilengkapi dengan mizuhiki, tali dekoratif dari kertas atau benang yang dilipat indah.
Amplop ini digunakan untuk memberikan uang hadiah (goshūgi) pada momen penting seperti:

Tampilannya elegan, dan cara membungkus serta menuliskan nama di luar amplop juga memiliki aturan tertentu.


🧧 Isi Amplop: Jumlah Uang dan Etika

Isinya biasanya uang tunai dalam jumlah “cantik” — artinya jumlah ganjil seperti ¥10.000, ¥30.000, atau ¥50.000, karena angka ganjil sulit dibagi dua dan dipercaya melambangkan ketidakterpisahan dalam pernikahan.

Beberapa etika penting:

  • Uang harus baru, bersih, dan tidak lecek

  • Dimulai dari nominal tertentu tergantung seberapa dekat hubungan dengan pasangan pengantin

  • Nama pemberi ditulis di bagian depan amplop, kadang juga dengan kartu ucapan di dalamnya


🔗 Arti dari Mizuhiki

Tali mizuhiki yang mengikat shugi bukuro juga punya makna. Terdapat berbagai jenis simpul, seperti:

  • Musubi-kiri (結び切り): Simpul sekali ikat, tidak bisa dilepas, melambangkan momen sekali seumur hidup seperti pernikahan

  • Cho-musubi (蝶結び): Simpul yang bisa dibuka dan diikat ulang, digunakan untuk acara yang bisa dirayakan berkali-kali seperti kelahiran atau ulang tahun


Jangan Salah Pilih!

Memberikan shugi bukuro yang salah bisa dianggap tidak sopan. Misalnya:

  • Memberikan amplop simpul cho-musubi untuk pernikahan = dianggap “mendoakan” pernikahan bisa terulang

  • Menggunakan amplop bekas = sangat tidak pantas

Karena itu, banyak toko di Jepang menjual shugi bukuro khusus per acara, lengkap dengan label “untuk pernikahan”, “untuk kelahiran”, dsb.


Shugi bukuro adalah contoh kecil namun dalam dari budaya Jepang yang menghargai bentuk, makna, dan niat. Memberi uang bukan hanya soal jumlah, tapi juga soal cara menyampaikan penghormatan dan kebahagiaan.

Kalau kamu berencana menghadiri pernikahan di Jepang, jangan lupa: pilih amplop yang tepat, siapkan uang baru, dan ikuti etika yang berlaku. Karena dalam budaya Jepang, perhatian terhadap detail adalah bentuk cinta yang nyata. 🎀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kadomatsu: Hiasan Bambu Tahun Baru untuk Menyambut Dewa Keberuntungan

15 November 2025 - 16:30 WIB

Budaya Kerja “Hansei”: Refleksi Diri Setelah Gagal

12 November 2025 - 20:00 WIB

Enam Warisan Budaya Takbenda Baru dari Jepang Direkomendasikan Masuk Daftar UNESCO

12 November 2025 - 16:10 WIB

Tradisi Otoshidama: Amplop Uang Anak-Anak Saat Tahun Baru Jepang

10 November 2025 - 17:45 WIB

Satoyama: Harmoni Manusia dan Alam di Pedesaan Jepang

10 November 2025 - 06:08 WIB

Trending on Culture