Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang di Dunia Medis: Kosakata Rumah Sakit dan Apotek yang Perlu Diketahui Beli SIM Card di Indonesia atau Sewa Wi-Fi di Jepang? Bandingkan Dulu! Gambar dan Video Seksual Buatan AI Menargetkan Anak dan Perempuan Kian Merebak di Jepang Mantan Putri Mako Melahirkan Anak Pertama di New York, Cucu Pertama Pangeran Mahkota Fumihito Jepang Catatkan Rekor Kunjungan Wisatawan Asing, Warga Lokal Justru Makin Jarang Bepergian China Akan Lanjutkan Impor Makanan Laut Jepang Setelah Sempat Dilarang Karena Air Limbah Fukushima

News

Bank of Japan Tahan Suku Bunga, Fokus pada Stabilitas di Tengah Ketidakpastian Politik dan Pemilu AS

badge-check


					Bank of Japan Tahan Suku Bunga, Fokus pada Stabilitas di Tengah Ketidakpastian Politik dan Pemilu AS Perbesar

Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level sekitar 0,25 persen, sesuai ekspektasi, dalam pertemuan dua hari yang berakhir Kamis. Kebijakan ini hadir di tengah ketidakpastian politik Jepang setelah partai berkuasa kehilangan mayoritas dalam pemilihan umum baru-baru ini dan menjelang pemilihan presiden AS yang akan digelar pekan depan.

Dalam laporannya, BOJ menyatakan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan ekonomi global, khususnya ekonomi AS, serta pergerakan di pasar keuangan dan modal. BOJ juga mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut jika ekonomi dan harga sesuai harapan mereka.

Untuk inflasi, BOJ memperkirakan tingkat inflasi inti (tidak termasuk makanan segar) akan mencapai 2,5 persen untuk tahun fiskal yang berakhir Maret mendatang, sesuai proyeksi sebelumnya. Namun, proyeksi inflasi tahun fiskal 2025 turun menjadi 1,9 persen dari 2,1 persen, di bawah target stabilitas harga BOJ sebesar 2 persen, dipengaruhi oleh penurunan biaya sumber daya alam.

Keputusan BOJ juga dipengaruhi oleh kekalahan politik yang dialami Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan Partai Demokrat Liberal bersama sekutunya, Komeito. Situasi politik yang kompleks ini diyakini dapat membuat Ishiba enggan mendukung perubahan signifikan dalam kebijakan BOJ yang sebelumnya mengedepankan pelonggaran moneter agresif.

BOJ juga menunggu hasil pemilihan presiden AS pada 5 November. Apapun hasilnya, pemerintahan baru AS diperkirakan akan meningkatkan belanja publik, yang bisa menaikkan inflasi di sana dan memperlambat laju pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Jika ini terjadi, yen Jepang berpotensi melemah terhadap dolar AS, menambah tekanan biaya impor yang sudah membebani rumah tangga Jepang.

Para analis memperkirakan kenaikan suku bunga selanjutnya dapat terjadi pada Desember atau Januari.

Sc : japantoday

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Gambar dan Video Seksual Buatan AI Menargetkan Anak dan Perempuan Kian Merebak di Jepang

31 May 2025 - 15:10 WIB

Mantan Putri Mako Melahirkan Anak Pertama di New York, Cucu Pertama Pangeran Mahkota Fumihito

31 May 2025 - 13:10 WIB

Jepang Catatkan Rekor Kunjungan Wisatawan Asing, Warga Lokal Justru Makin Jarang Bepergian

31 May 2025 - 12:10 WIB

China Akan Lanjutkan Impor Makanan Laut Jepang Setelah Sempat Dilarang Karena Air Limbah Fukushima

31 May 2025 - 11:10 WIB

Jepang Targetkan Ekspor Beras Besar-Besaran di Tengah Penurunan Konsumsi Domestik

31 May 2025 - 10:10 WIB

Trending on News