Menu

Dark Mode
Sado: Upacara Minum Teh sebagai Cerminan Filosofi Zen Pria WNI Jadi Salah Satu Korban Tewas dalam Kecelakaan Kerja Jatuh dari Ketinggian 20 Meter di Hiroshima 35,7% Masyarakat Jepang Setuju dengan Kabinet PM Shigeru Ishiba Jepang Berikan Pinjaman Tambahan Rp 8 Triliun untuk Proyek Pelabuhan Patimban My First Story Ungkap Deretan Vokalis yang Akan Jadi Tamu dalam TOUR 2025 Osaka Larang Merokok di Jalanan Umum Jelang World Expo 2025

News

Gubernur Bank Sentral Jepang Berikan Sinyal Akan Naikan Suku Bunga Ditengah Nilai Tukar Yen Semakin Anjlok

badge-check


					Gubernur Bank Sentral Jepang Berikan Sinyal Akan Naikan Suku Bunga Ditengah Nilai Tukar Yen Semakin Anjlok Perbesar

Gubernur Bank of Japan (BOJ), Kazuo Ueda, menekankan bahwa kenaikan suku bunga diperlukan untuk mencegah inflasi tajam dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Pernyataannya ini memicu spekulasi bahwa BOJ mungkin mendekati langkah kenaikan suku bunga berikutnya.

Kebijakan Menyesuaikan Ekonomi dan Harga

Dalam pidato di Nagoya, Ueda menyatakan BOJ akan menaikkan suku bunga jika ekonomi dan harga bergerak sesuai ekspektasi. Ia juga mencatat pelemahan yen yang terjadi akibat rally dolar AS pasca-kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden.

“Penyesuaian bertahap dalam kebijakan moneter akan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan mencapai target stabilitas harga secara berkelanjutan,” kata Ueda.

Namun, ia memperingatkan bahwa tanpa penyesuaian, inflasi dapat melonjak secara tajam, memaksa BOJ menaikkan suku bunga secara mendadak di masa depan.

Fokus pada Ekonomi Global

Ueda menggarisbawahi pentingnya memantau ekonomi global, terutama AS, sebelum mengambil keputusan lebih lanjut. Ia mencatat bahwa ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pendaratan lunak (soft landing), tetapi tetap ada risiko kebangkitan inflasi di masa depan.

Pelemahan yen terhadap dolar juga menjadi perhatian. Ueda mengakui bahwa depresiasi yen berdampak negatif pada rumah tangga dan beberapa perusahaan Jepang.

Kemajuan Ekonomi Domestik

Di sisi domestik, Ueda melihat peningkatan indikator ekonomi, seperti kenaikan upah yang memungkinkan perusahaan membebankan biaya tenaga kerja melalui harga layanan yang lebih tinggi.

Meskipun inflasi inti masih di bawah target 2 persen BOJ, Ueda optimistis bahwa tekanan inflasi akan meningkat seiring dengan kenaikan upah dan aktivitas ekonomi yang membaik.

Kenaikan Suku Bunga di Masa Lalu dan Proyeksi Masa Depan

BOJ sebelumnya mengakhiri kebijakan suku bunga negatif pada Maret lalu dengan kenaikan pertama dalam 17 tahun, diikuti oleh kenaikan kedua pada Juli. Namun, suku bunga tetap tidak berubah dalam pertemuan September dan Oktober.

Menurut proyeksi terbaru BOJ, harga diperkirakan naik 2,5 persen pada tahun fiskal ini hingga Maret 2025, tetapi akan turun menjadi 1,9 persen untuk tahun fiskal berikutnya—masih di bawah target 2 persen BOJ.

Dengan inflasi yang diproyeksikan terus naik secara bertahap dan ketidakpastian ekonomi global, keputusan BOJ untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut akan bergantung pada perkembangan data ekonomi dan harga di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pria WNI Jadi Salah Satu Korban Tewas dalam Kecelakaan Kerja Jatuh dari Ketinggian 20 Meter di Hiroshima

28 January 2025 - 17:31 WIB

35,7% Masyarakat Jepang Setuju dengan Kabinet PM Shigeru Ishiba

28 January 2025 - 17:10 WIB

Jepang Berikan Pinjaman Tambahan Rp 8 Triliun untuk Proyek Pelabuhan Patimban

28 January 2025 - 15:10 WIB

Osaka Larang Merokok di Jalanan Umum Jelang World Expo 2025

28 January 2025 - 13:39 WIB

Alami Kecelakaan Kerja, WNI Berusia 29 Tahun Tewas di Nagaoka Prefektur Niigata

28 January 2025 - 12:10 WIB

Trending on News