Jepang, Inggris, dan Italia sedang mempertimbangkan untuk mengundang Arab Saudi bergabung dalam proyek pengembangan jet tempur generasi berikutnya dengan dukungan finansial dari negara tersebut, menurut sumber pemerintah Inggris pada Jumat.
Inggris dikabarkan berencana memberikan dukungan kepada para insinyur di Arab Saudi dan industri pertahanannya sebagai imbalan atas kontribusi finansial Saudi untuk proyek trilateral ini. Proyek ini menargetkan pengerahan jet tempur pertama pada 2035.
Namun, sumber tersebut mengatakan bahwa Arab Saudi kemungkinan besar tidak akan menjadi mitra setara. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran dari beberapa pejabat di ketiga negara mengenai keamanan siber, teknologi pertahanan, serta perbedaan budaya.
Proyek pengembangan bersama ini, yang diumumkan pada Desember 2022, merupakan bagian dari upaya Jepang dan negara-negara Eropa untuk mempererat kerja sama keamanan. Hal ini didorong oleh aktivitas provokatif Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik serta invasi berkepanjangan Rusia ke Ukraina.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni baru-baru ini menegaskan komitmen mereka terhadap proyek ini, yang dikenal sebagai Global Combat Air Program (GCAP). Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan mereka di Brasil di sela-sela KTT G20 di Rio de Janeiro.
Menurut pemerintah Inggris, ketiga pemimpin membahas ambisi mereka untuk memperluas partisipasi internasional dalam proyek tersebut di masa depan, meskipun tidak menyebutkan negara tertentu.
Sebagai eksportir minyak utama dan kekuatan finansial, Arab Saudi menunjukkan minatnya untuk berpartisipasi dalam proyek ini. Media Inggris sebelumnya melaporkan bahwa London terbuka untuk melibatkan Saudi sebagai mitra keempat.
Proyek ini akan dipimpin oleh Mitsubishi Heavy Industries Ltd. dari Jepang, BAE Systems plc dari Inggris, dan Leonardo S.p.A. dari Italia.
Sc : kyodo