Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan rekan sejawatnya dari Korea Selatan, Han Duck Soo, yang kini menjabat sebagai pemimpin sementara negara tersebut, sepakat pada Kamis untuk menjaga komunikasi erat demi memastikan hubungan bilateral tetap membaik meskipun terjadi pemakzulan terhadap presiden Korea Selatan.
Fokus Kerja Sama Bilateral dan Trilateral
Dalam panggilan telepon itu, Ishiba dan Han menegaskan pentingnya melanjutkan kerja sama trilateral dengan Amerika Serikat, terutama dalam menghadapi isu Korea Utara dan tantangan lainnya, sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.
Keduanya juga sepakat untuk melanjutkan persiapan program pertukaran dan inisiatif lain guna memperingati 60 tahun normalisasi hubungan diplomatik tahun depan.
Dampak Pemakzulan Presiden Korea Selatan
Percakapan ini berlangsung setelah Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, diskors dari jabatannya akibat pemakzulan oleh parlemen pada Sabtu lalu. Pemakzulan ini menyusul deklarasi darurat militer yang singkat awal bulan ini.
Krisis politik ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap hubungan Jepang-Korea Selatan yang telah mengalami perbaikan signifikan di bawah kepemimpinan Yoon dan pendahulu Ishiba, Fumio Kishida. Sebelumnya, kedua negara berhasil menyelesaikan sengketa pahit terkait kompensasi masa perang dan isu lainnya, sementara kerja sama trilateral dengan AS juga semakin diperkuat.
Komitmen Pemimpin Sementara Korea Selatan
Dalam panggilan selama 20 menit tersebut, Han meyakinkan Ishiba bahwa meskipun di bawah kepemimpinan sementara, arah untuk terus mengembangkan hubungan bilateral “tetap tidak berubah.”
“Para pemimpin sepakat bahwa dengan mempertimbangkan lingkungan strategis saat ini, pentingnya melanjutkan dan mengembangkan hubungan Jepang-Korea Selatan tetap tidak berubah,” ujar pernyataan pers dari Kementerian Luar Negeri Jepang.
Komitmen ini menunjukkan keseriusan kedua negara untuk menjaga stabilitas hubungan, meski tantangan politik domestik melanda Korea Selatan.
Sc : kyodo
