Era Heian (794–1185) dikenal sebagai masa keemasan budaya Jepang, di mana seni, sastra, dan bahasa berkembang pesat. Banyak kosakata yang muncul pada periode ini tetap bertahan hingga sekarang, memberikan jendela ke masa lalu yang kaya akan tradisi. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa kosakata dari era Heian yang masih digunakan dalam bahasa Jepang modern.
1. Hana (花) – Bunga
Kata “hana” yang berarti bunga telah digunakan sejak era Heian untuk menggambarkan keindahan alam. Dalam literatur klasik seperti Manyoshu dan Genji Monogatari, “hana” sering menjadi simbol musim semi dan keindahan yang sementara.
2. Kokoro (心) – Hati atau Pikiran
Kata ini mencakup makna emosional dan spiritual, sering muncul dalam puisi waka dari era Heian. Kokoro tidak hanya berarti hati secara fisik tetapi juga perasaan terdalam dan jiwa seseorang.
3. Yume (夢) – Mimpi
Selama era Heian, mimpi sering dianggap memiliki makna spiritual atau ramalan. Yume tetap digunakan dalam bahasa Jepang modern dengan arti yang sama, meskipun asosiasinya lebih praktis dibandingkan dengan makna mistisnya di masa lalu.
4. Utsukushii (美しい) – Indah
Kata “utsukushii” berasal dari kata kuno “utsukushi” yang berarti “manis” atau “menarik.” Penggunaannya berkembang menjadi menggambarkan sesuatu yang indah, baik secara fisik maupun emosional.
5. Mono no Aware (物の哀れ) – Kesedihan akan Keindahan yang Sementara
Konsep ini sangat erat kaitannya dengan era Heian, terutama dalam karya Genji Monogatari. Mono no aware menggambarkan apresiasi terhadap kefanaan dan keindahan hidup yang rapuh. Meski bukan kosakata sehari-hari, konsep ini tetap dihormati dalam budaya Jepang modern.
6. Tsuki (月) – Bulan
Bulan memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Jepang sejak era Heian, sering dikaitkan dengan keindahan dan ketenangan malam. Hingga kini, “tsuki” masih digunakan dengan makna yang sama dan sering muncul dalam puisi atau lagu.
7. Kaoru (香る) – Harum
Kata ini digunakan untuk menggambarkan aroma yang lembut dan menyenangkan. Dalam literatur klasik, “kaoru” sering dikaitkan dengan bunga atau dupa yang wangi. Hingga kini, kata ini masih digunakan untuk menggambarkan keharuman.
8. Nagame (長め) – Pandangan yang Melamun
Pada era Heian, “nagame” mengacu pada tindakan merenung atau melamun sambil melihat pemandangan. Istilah ini masih digunakan dalam bahasa modern, meskipun lebih sering berarti “pandangan” secara umum.
9. Kaze (風) – Angin
Angin sering menjadi simbol dalam puisi dan cerita dari era Heian, menggambarkan perubahan atau perjalanan waktu. Kaze tetap menjadi kata umum dalam bahasa Jepang saat ini.
10. Hikari (光) – Cahaya
Hikari melambangkan harapan, kebijaksanaan, dan keindahan. Dalam literatur Heian, cahaya sering digunakan sebagai metafora untuk pencerahan spiritual atau kecantikan.
Mengapa Kosakata Ini Penting?
Kosakata dari era Heian bukan hanya sekadar kata; mereka membawa makna budaya yang mendalam. Kata-kata ini memberikan wawasan tentang cara orang Jepang kuno memandang dunia dan bagaimana nilai-nilai tersebut tetap relevan hingga saat ini.
Mempelajari kosakata ini tidak hanya membantu memahami bahasa Jepang modern tetapi juga membuka pintu ke sejarah dan budaya Jepang yang kaya. Jadi, jika Anda sedang belajar bahasa Jepang, mencoba memahami kosakata kuno ini bisa menjadi langkah menarik untuk memperdalam pengetahuan Anda!