Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang dalam Dunia Festival: Kosakata dan Ungkapan yang Harus Diketahui Manga Rurouni Kenshin: Hokkaido Arc Akan Lanjut Terbit 4 Juli Setelah Hiatus karena Masalah Kesehatan Trailer dan Detail Musim Kedua Anime The Angel Next Door Spoils Me Rotten Diumumkan, Tayang April 2026 Anime My Hero Academia: Vigilantes Umumkan Season 2 Tayang pada 2026 🎁 Shugi Bukuro: Amplop Spesial untuk Hadiah Pernikahan & Upacara Tiga Pemain Jepang Perkuat Klub Eropa: Koki Machida ke Hoffenheim, Joel Chima Fujita ke St. Pauli, Daiki Hashioka ke Slavia Praha

News

Remaja Tokyo yang Hilang Ditemukan Tewas di Lemari, Diduga Dibunuh Akibat Konflik Game Online

badge-check


					Remaja Tokyo yang Hilang Ditemukan Tewas di Lemari, Diduga Dibunuh Akibat Konflik Game Online Perbesar

Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun yang dilaporkan hilang dari Tokyo ditemukan tewas di dalam lemari sebuah rumah di Ichinomiya, Prefektur Aichi, awal pekan ini. Korban mengalami lebih dari 10 luka tusukan di punggung, dengan pelaku mengklaim bahwa serangan itu dipicu oleh perselisihan dalam permainan online, menurut sumber investigasi pada Rabu (3/4).

Polisi mencurigai Masaki Eguchi (21 tahun), penghuni rumah tempat jenazah ditemukan, sebagai pelaku utama dalam serangan brutal ini. Eguchi telah ditangkap atas tuduhan membuang mayat, dan pada Rabu ia dikirim ke jaksa untuk diproses lebih lanjut.

Menurut polisi, Eguchi telah mengakui bahwa ia menikam korban berkali-kali menggunakan pisau di rumahnya. Ia mengklaim bahwa perselisihan terkait game online menjadi penyebab utama aksi kejamnya tersebut.

Hasil autopsi mengungkapkan bahwa korban meninggal akibat syok hemoragik (kehilangan banyak darah).

Korban, Waka Kato, terakhir kali terlihat pada Jumat lalu ketika meninggalkan rumahnya di Tokyo. Kepada keluarganya, ia mengatakan akan mengunjungi seorang teman di Aichi yang ia kenal melalui game online.

Namun, setelah kehilangan kontak dengan korban, keluarganya segera melaporkannya sebagai orang hilang pada Sabtu.

Menurut pihak berwenang, korban dan pelaku pertama kali berkenalan melalui fitur chat dalam game online, yang memungkinkan pemain berinteraksi satu sama lain.

Badan Kepolisian Nasional Jepang (NPA) mencatat adanya peningkatan jumlah kasus kriminal yang melibatkan anak di bawah 18 tahun akibat bertemu dengan orang asing melalui media sosial atau game online.

Polisi terus mengimbau anak muda agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang asing di platform digital. Otoritas keamanan juga memperingatkan bahwa game online semakin menjadi sarana bagi pelaku kejahatan untuk mendekati korban, mengingat kemudahan komunikasi yang ditawarkan oleh fitur chat dalam game.

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Tiga Pemain Jepang Perkuat Klub Eropa: Koki Machida ke Hoffenheim, Joel Chima Fujita ke St. Pauli, Daiki Hashioka ke Slavia Praha

1 July 2025 - 15:10 WIB

Shibuya Wajibkan Operator Go-Kart Daftar Resmi di Tengah Keluhan Warga

1 July 2025 - 14:55 WIB

China Cabut Larangan Impor Makanan Laut dari Jepang Setelah Hampir Setahun

1 July 2025 - 10:10 WIB

Survei: 35% Orang Tua di Jepang Pernah Pertimbangkan Mundur dari Pekerjaan karena Anak

30 June 2025 - 18:30 WIB

Keren! Klub AI di SMA Perempuan Fukuoka Ciptakan Aplikasi Ringkas Materi Belajar dan Raih Juara Nasional

30 June 2025 - 17:10 WIB

Trending on News