Menu

Dark Mode
Ungkapan Bahasa Jepang Ketika Menggombal atau Merayu Lawson Pertimbangkan Pakai Beras Impor untuk Bento Karena Harga Beras Domestik Naik Empat Kereta Cepat Baru di Jepang Alami Kerusakan, JR East Batalkan dan Tunda Banyak Jadwal Shinkansen Jumlah Turis Asing ke Jepang di Bulan Mei Cetak Rekor Baru 🚃 Apa yang Terjadi Kalau Nggak Sengaja Kurang Bayar di Transportasi Jepang? Tips Bertahan Hidup di Jepang Kalau Gak Bisa Pakai Sumpit

News

Remaja Tokyo yang Hilang Ditemukan Tewas di Lemari, Diduga Dibunuh Akibat Konflik Game Online

badge-check


					Remaja Tokyo yang Hilang Ditemukan Tewas di Lemari, Diduga Dibunuh Akibat Konflik Game Online Perbesar

Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun yang dilaporkan hilang dari Tokyo ditemukan tewas di dalam lemari sebuah rumah di Ichinomiya, Prefektur Aichi, awal pekan ini. Korban mengalami lebih dari 10 luka tusukan di punggung, dengan pelaku mengklaim bahwa serangan itu dipicu oleh perselisihan dalam permainan online, menurut sumber investigasi pada Rabu (3/4).

Polisi mencurigai Masaki Eguchi (21 tahun), penghuni rumah tempat jenazah ditemukan, sebagai pelaku utama dalam serangan brutal ini. Eguchi telah ditangkap atas tuduhan membuang mayat, dan pada Rabu ia dikirim ke jaksa untuk diproses lebih lanjut.

Menurut polisi, Eguchi telah mengakui bahwa ia menikam korban berkali-kali menggunakan pisau di rumahnya. Ia mengklaim bahwa perselisihan terkait game online menjadi penyebab utama aksi kejamnya tersebut.

Hasil autopsi mengungkapkan bahwa korban meninggal akibat syok hemoragik (kehilangan banyak darah).

Korban, Waka Kato, terakhir kali terlihat pada Jumat lalu ketika meninggalkan rumahnya di Tokyo. Kepada keluarganya, ia mengatakan akan mengunjungi seorang teman di Aichi yang ia kenal melalui game online.

Namun, setelah kehilangan kontak dengan korban, keluarganya segera melaporkannya sebagai orang hilang pada Sabtu.

Menurut pihak berwenang, korban dan pelaku pertama kali berkenalan melalui fitur chat dalam game online, yang memungkinkan pemain berinteraksi satu sama lain.

Badan Kepolisian Nasional Jepang (NPA) mencatat adanya peningkatan jumlah kasus kriminal yang melibatkan anak di bawah 18 tahun akibat bertemu dengan orang asing melalui media sosial atau game online.

Polisi terus mengimbau anak muda agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang asing di platform digital. Otoritas keamanan juga memperingatkan bahwa game online semakin menjadi sarana bagi pelaku kejahatan untuk mendekati korban, mengingat kemudahan komunikasi yang ditawarkan oleh fitur chat dalam game.

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Empat Kereta Cepat Baru di Jepang Alami Kerusakan, JR East Batalkan dan Tunda Banyak Jadwal Shinkansen

19 June 2025 - 11:10 WIB

Jumlah Turis Asing ke Jepang di Bulan Mei Cetak Rekor Baru

19 June 2025 - 10:10 WIB

80%Guru Bahasa Jepang di Kelas Pemerintah adalah Relawan, Picu Kekhawatiran soal Kualitas Pengajaran

18 June 2025 - 15:30 WIB

Peringatan Heatstroke Mulai Dikeluarkan di Beberapa Wilayah Jepang

18 June 2025 - 11:10 WIB

Pria di Osaka Ditangkap karena Jual DVD Bajakan Film Godzilla yang Diwarnai Pakai AI

18 June 2025 - 10:10 WIB

Trending on News