Menu

Dark Mode
Makna Tersembunyi di Balik “さすが” dan Cara Memakainya Game “Fairy Tail: Dungeons” Rilis di Nintendo Switch pada 7 Januari, Hadirkan Banyak Konten Baru Wagasa: Payung Kertas Tradisional yang Masih Dibuat Manual Jepang Siap Luncurkan Satelit Baru untuk Sempurnakan Sistem Navigasi Sendiri Ending Tanpa Kredit ‘Record of Ragnarok III’ Resmi Dirilis, Tiga Seiyuu Baru Diumumkan Anime The Darwin Incident Umumkan Lagu Pembuka oleh Official HIGE DANDISM, Tayang Januari 2026

Culture

Shūkatsu dan Nyūsha Shiki: Ritual Penerimaan Kerja yang Unik di Jepang

badge-check


					pict by ouken.co.jp/ Perbesar

pict by ouken.co.jp/

Di Jepang, peralihan dari status mahasiswa ke karyawan bukan sekadar proses administratif—melainkan sebuah ritual budaya yang disebut Shūkatsu (就活) dan Nyūsha Shiki (入社式). Dari seragam interview hingga upacara formal perusahaan, tradisi ini mencerminkan nilai-nilai disiplin, hierarki, dan komitmen dalam dunia kerja Jepang.


Bagian 1: Shūkatsu – “Perang” Mencari Kerja ala Jepang

Apa Itu Shūkatsu?

Shūkatsu (singkatan dari shūshoku katsudō/就職活動) adalah proses panjang pencarian kerja bagi mahasiswa tingkat akhir. Berbeda dengan sistem global, di Jepang:

  • Dimulai sangat awal (biasanya 1,5 tahun sebelum lulus).
  • Proses terstandarisasi dengan aturan ketat.
  • Kompetitif & penuh tekanan – disebut “shūkatsu sensō” (perang pencarian kerja).

Tahapan Shūkatsu

  1. Persiapan (3rd Year University)
    • Membuat rirekisho (CV ala Jepang) dengan foto formal.
    • Latihan wawancara (mensetsu) dan tes kemampuan (SPI Test).
    • Membeli “recruit suit” (seragam hitam-putih standar).
  2. Company Briefing (April-Juni)
    • Perusahaan mengadakan job fair (setsumeikai).
    • Mahasiswa mengumpulkan info dari “OB/OG访问” (kunjungan alumni).
  3. Tes & Wawancara (July-October)
    • Beberapa tahap: tes tulis, wawancara grup (GD), wawancara individu.
    • “内定” (naitei) = surat penerimaan kerja (bisa didapat sebelum lulus).
  4. Penolakan & Stress
    • Kegagalan bisa memicu “shūkatsu byō” (depresi karena job-hunting).
    • Fenomena “就活留年” (menunda lulus untuk terus mencari kerja).

Bagian 2: Nyūsha Shiki – Upacara Penyambutan Karyawan Baru

Apa Itu Nyūsha Shiki?

Nyūsha Shiki adalah upacara resmi penyambutan karyawan baru setiap April (awal tahun fiskal Jepang). Ritual ini penuh simbolisme:

Prosesi Upacara

  1. Seragam Hitam (Recruit Suit 2.0)
    • Karyawan baru wajib memakai setelan hitam polos (tanpa aksesori mencolok).
  2. Pidato & Ikrar
    • CEO menyampaikan visi perusahaan.
    • Karyawan baru bersumpah setia dengan “Yoroshiku onegaishimasu!”
  3. Pertukaran Kartu Nama (Meishi)
    • Simbol resmi menjadi bagian dari perusahaan.
  4. Minum Teh atau Sake Bersama
    • Beberapa perusahaan tradisional mengadakan “kagami biraki” (memecah tutup sake).

Makna Budaya di Balik Ritual Ini

1. Nilai Keseragaman & Hierarki

  • Seragam dan proses standar mencerminkan prinsip “Wa” (harmoni).
  • Senioritas sangat dihormati.

2. Komitmen Seumur Hidup

  • Sistem “shūshin koyō” (kerja seumur hidup) masih berpengaruh.

3. Transisi Status Sosial

  • Dari “gakusei” (mahasiswa) ke “shakaijin” (anggota masyarakat).

Perubahan di Era Modern

  • Freeters & Job Hopping: Generasi muda mulai menolak sistem karir tradisional.
  • Startup & Gaishi-kei: Perusahaan asing/startup tak selalu pakai Nyūsha Shiki.
  • Virtual Shūkatsu: Wawancara online sejak pandemi.

Shūkatsu dan Nyūsha Shiki adalah cerminan etos kerja, disiplin, dan identitas kolektif Jepang. Meski terasa kaku bagi orang asing, ritual ini membentuk budaya korporat yang unik di dunia.

“Di Jepang, diterima kerja bukan akhir—melainkan awal dari sebuah ikatan seumur hidup.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Wagasa: Payung Kertas Tradisional yang Masih Dibuat Manual

11 December 2025 - 16:10 WIB

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Tsumami Zaiku: Seni Merangkai Bunga Kain untuk Hiasan Rambut Jepang

1 December 2025 - 16:45 WIB

Senpāi–Kōhai: Hirarki Sosial Jepang dari Sekolah hingga Dunia Kerja

22 November 2025 - 14:30 WIB

Trending on Culture