Ujung Kalimat yang Terdengar Menggantung, Tapi Justru Sopan
Pernahkah kamu mendengar orang Jepang berbicara dan mengakhiri kalimatnya dengan “kedo” (けど)—walaupun kalimat tersebut tidak terdengar seperti pernyataan yang “belum selesai”? Misalnya:
-
「行きたいけど…」 (ikitai kedo…)
-
「ちょっと高いけど…」 (chotto takai kedo…)
-
「できるけど…」 (dekiru kedo…)
Apa sebenarnya fungsi dari “けど” ini? Apakah artinya selalu “tetapi”? Kenapa sering dipakai, bahkan saat tidak ada penolakan atau perbandingan?
Mari kita bahas.
1. Arti Dasar “けど”
Secara harfiah, “kedo” berarti “tetapi” atau “namun”, dan digunakan untuk menyambungkan dua klausa yang bertentangan:
例:行きたいけど、時間がない。
(Ikitai kedo, jikan ga nai.)
“Aku ingin pergi, tapi tidak ada waktu.”
Namun, dalam percakapan sehari-hari, “kedo” sering kali berdiri di akhir kalimat—dan di sinilah maknanya menjadi lebih halus.
2. “けど” Sebagai Penanda Kerendahan Hati
Dalam budaya Jepang yang sangat memperhatikan kesopanan dan keharmonisan, menyampaikan sesuatu secara langsung bisa dianggap terlalu tegas. Dengan menambahkan “kedo” di akhir, kalimat terdengar lebih lembut, terbuka untuk tanggapan, dan tidak memaksa.
Contoh:
「行きたいけど…」
“Aku ingin pergi, tapi…”
→ Maknanya bisa: “Aku ingin pergi, tapi terserah kamu juga.” / “Aku nggak mau maksa, ya.”
「いいけど…」
“Boleh saja, tapi…”
→ Menunjukkan ada keraguan, atau memberi kesempatan orang lain menyampaikan pendapat.
3. Cara Halus untuk Tidak Terlalu Tegas
Alih-alih berkata langsung “tidak suka” atau “tidak setuju”, banyak penutur asli Jepang menggunakan “kedo” untuk membiarkan pendapatnya terbuka tanpa menolak langsung.
Contoh:
「ちょっと高いけど…」
“Agak mahal sih, tapi…”
→ Tidak serta-merta menolak membeli, tapi memberi isyarat bahwa harganya jadi bahan pertimbangan.
4. Menyisipkan Undangan untuk Respon
Menambahkan “けど” di akhir juga sering berfungsi sebagai isyarat tidak langsung agar lawan bicara merespons atau menanggapi.
Contoh:
「明日、暇だけど…」
“Besok aku luang, lho…”
→ Tersirat ingin mengajak jalan, tapi menunggu inisiatif dari lawan bicara.
5. Alternatif Kata “けど” yang Lebih Formal
-
が (ga) – Versi yang lebih sopan, sering dipakai dalam situasi formal.
Contoh:
「行きたいですが…」(ikitai desu ga…) -
けれど / けれども – Bentuk lebih panjang, terdengar lebih sopan.
Contoh:
「できるけれども…」
Kesimpulan
Meskipun secara harfiah “けど” berarti “tetapi”, penggunaannya dalam bahasa Jepang jauh lebih luas dan penuh nuansa. Di akhir kalimat, “けど” bisa menyampaikan:
✅ Keraguan atau pertimbangan
✅ Ajakan tidak langsung
✅ Kesopanan atau merendah
✅ Kesediaan untuk berdiskusi lebih lanjut
Jadi, kalau kamu dengar kalimat yang “menggantung” diakhiri kedo, jangan bingung. Bisa jadi itu cara sopan orang Jepang memberi ruang untukmu merespons.